Ada Varian Baru, Pemerintah Diminta Waspada Terhadap Potensi Peningkatan Kasus Baru Covid-19
Mulyanto, meminta pemerintah menindaklanjuti teguran WHO dan tetap waspada dengan potensi lonjakan kasus baru Covid-19.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PKS Mulyanto, meminta pemerintah menindaklanjuti teguran WHO dan tetap waspada dengan potensi lonjakan kasus baru Covid-19.
Pemerintah jangan terbuai dengan hasil capaian yang bersifat sementara. Dan lengah akan peningkatan mobilitas masyarakat di bidang ritel dan rekreasi.
Baca juga: PPKM Diperpanjang, Bioskop Dibuka: Hanya Pengunjung Kategori Hijau dan Kuning Boleh Masuk
Sebab saat ini ditemukan beberapa varian baru virus Covid-19 yang kita belum tahu daya tularnya.
Mulyanto juga meminta pemerintah terus mengupayakan penurunan kasus baru dan kasus kematian akibat Covid-19 dengan berbagai program terukur.
Selain terus mendorong pembangunan pabrik vaksin Merah Putih karya anak bangsa.
"Terlalu dini untuk mengatakan, bahwa penanggulangan Covid-19 di Indonesia sudah berhasil. Semua masih berproses. Masih banyak faktor yang memungkinkan melonjaknya kasus baru Covid-19 sebagaimana yang terjadi di AS, Singapura dan Malaysia," kata Mulyanto kepada wartawan, Selasa (21/9/2021).
"Untuk itu pemerintah harus konsisten melakukan pengawasan dan pengendalian mobilitas masyarakat. Jangan kasih kendor," imbuhnya.
Baca juga: Anak Usia di Bawah 12 Tahun Boleh Masuk Mal, APPBI: Bisa Gerakkan Usaha Pusat Perbelanjaan
Mulyanto mengingatkan bahwa laju vaksinasi di Indonesia masih lambat.
Dia menjelaskan, berdasarkan data dari “Our World In Data” hari ini memperlihatkan coverage vaksinasi kita baru 28 persen penduduk.
Sementara AS dan Malaysia masing-masing sudah mencapai 63 persen dan 67 persen. Bahkan, Singapura sudah lebih dari 80 persen.
Baca juga: Sudah 5 Hari, Dua Korban Speedboat Tenggelam di Perairan Tual Maluku Belum Ditemukan
Belum lagi angka laju kasus fatal, yakni rasio antara jumlah kematian terhadap jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia masih tinggi, yakni sebesar 3.4 persen.
Artinya dari 100 pasien yang positif Covid, sebanyak lebih dari 3 orang meninggal.
Bandingkan dengan di AS dan Malaysia yang masing-masing sebesar 1.3 persen dan 1.9 persen. Singapura angka laju kasus fatal hanya sebesar 0.1 persen.
"Dengan masih rendahnya tingkat cakupan vaksinasi dan tingginya angka laju kasus fatal tersebut, maka Indonesia masih tergolong rawan terhadap resiko kematian akibat Covid-19," ucapnya.
"Karena itu sudah semestinya Pemerintah tetap waspada dan memperhatikan dengan serius teguran WHO tersebut. Jangan abai atau menganggap enteng," lanjutnya.
Baca juga: Update Corona Global 21 September 2021: Indonesia Urutan 32 Penambahan Kasus Terbanyak Dunia
Sebelumnya WHO memberi teguran keras kepada Provinsi Jabar, Jateng dan Jatim yang dinilai melemah dalam pelaksanaan program prokes. Dikhawatirkan kelemahan dan kelonggaran ini dapat memicu kembali kenaikan kasus positif Covid-19.
WHO melihat ada peningkatan signifikan mobilitas masyarakat di bidang ritel dan rekreasi yang telah mencapai prapandemi.
Karena itu WHO minta pemerintah menyediakan rencana antisipasi dan mitigasi terkait kemungkinan peningkatan mobilitas masyarakat yang akan berdampak pada transmisi Covid-19.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.