Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Emrus Sihombing: Berbeda dalam Organisasi Hal Biasa Asal Jangan Terpecah Belah

Pakar komunikasi politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing mengatakan organisasi harus dapat menyatukan kekuatan menghadapi tantangan.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Emrus Sihombing: Berbeda dalam Organisasi Hal Biasa Asal Jangan Terpecah Belah
Ist
Emrus Sihombing. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar komunikasi politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing mengatakan organisasi harus dapat menyatukan kekuatan menghadapi tantangan.

Menurut dia, perbedaan merupakan hal wajar, namun itu sifatnya hanya dialektis. Jangan sampai, kata dia, perbedaan meniadakan satu dengan yang lain atau menyerang kelompok satu dengan yang lain.

"Jika ada perbedaaan, itu sah-saja, tapi harus diikat dalam satu prinsip Bhineka Tunggal Ika,” ujar Emrus dalam keterangannya, pada Kamis (23/9/2021).

Pernyataan itu disampaikan terkait upaya Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) terpilih, Raden Andreas Nandi Wardhana mengajak segenap pemuda yang tergabung dalam wadah berhimpun organisasi kepemudaan agar kembali bersatu.

Emrus menjelaskan, membangun suatu organisasi harus butuh kekuatan dan dukungan dari semua elemen. Karena bila sudah terjadi perpecahan maka sulit menyatukan pandangan.

Baca juga: Emrus: Kerja Keras Airlangga Timbulkan Citra Positif

Oleh karena itu, dia menilai penyatuan KNPI dalam konteks kebersamaan hal mutlak untuk dilakukan. Akan tetapi tidak boleh meniadakan dialektika.

"Sehingga ada tesis dan antitesis yang menghasilkan sintesa, sebagai suatu bentuk kebersamaan dalam membangun organisasi  tentunya hal yang harus dilakukan,” ujar direktur eksekutif Emrus Corner ini.

Berita Rekomendasi

Dia mengingatkan agar jangan lagi ada organisasi kepemudaan karena tidak puas formasi kepengurusan yang lama sehingga mendirikan kelompok organisasi yang baru dengan nama persis sama.
Untuk mewujudkan semua itu kata Emrus, selain kompromi bertukar kepentingan dan tidak memaksakan kehendak faktor lain yang tidak kalah penting adalah dibutuhkan leadership yang kuat untuk merangkul kelompok organisasi KNPI yang lain agar melebur jadi satu.

“Jadi pola kompromi dan leadership atau kepemimpinan yang dapat merangkul semua elemen yang berkepentingan di tubuh organisasi itu sangat dibutuhkan," tuturnya.

Sementara itu, Ketua GMNI Arjuna Putra Aldino mendukung penuh langkah Ketum KNPI terpilih Andreas dalam rangka menyatukan organisasi tersebut.

"Kami berharap seluruh elemen-elemen OKP bersama-sama bersatu untuk memajukan pemuda Indonesia sebagai garda  terdepan dalam rangka mengawal NKRI," ujar Arjuna Putra Aldino.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas