Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemendikbudristek Bakal Integrasikan Data Covid-19 di Sekolah ke Aplikasi PeduliLindungi

Kemendikbudristek bakal bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam proses integrasi data ini.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kemendikbudristek Bakal Integrasikan Data Covid-19 di Sekolah ke Aplikasi PeduliLindungi
dok Angkasa Pura II
Ilustrasi 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemendikbudristek bakal mengintegrasikan data positif Covid-19 di sekolah ke aplikasi PeduliLindungi.

Kemendikbudristek bakal bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam proses integrasi data ini.

Dirjen PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek Jumeri mengatakan langkah ini agar tidak ada rekayasa data kasus positif Covid-19 di sekolah.

"Untuk mengecek akurasi laporan ke lapangan kan tidak mungkin, maka saat ini Kemendikbudsitek bersama Kemenkes melakukan pendataan baru dengan PeduliLindungi, itu akan kita pakai," ucap Jumeri dalam konferensi pers virtual, Jumat (24/9/2021).

Baca juga: Aplikasi PeduliLindungi Bakal Go Internasional

Melalui hal ini, warga pendidikan yang masuk ke sekolah akan terpantau secara realtime.

Saat ini Kemendikbudristek masih melakukan pematangan penggunaan aplikasi ini dengan Kemenkes.

Berita Rekomendasi

Diharapkan integrasi ini dapat dilaksanakan dalam waktu dekat.

"Ini adalah aplikasi yang dipakai secara nasional, ini sedang proses diskusi bersama Kemenkes supaya ada data valid, kalau ada laporan penularan itu jadi terintegrasi. Kita ikut aplikasi itu dan Kemendikbudristek bisa mengakses sekolah," jelas Jumeri.

Langkah ini dilakukan setelah adanya temuan data yang tidak terverifikasi dan tervalidasi dalam laporan data klaster covid-19 di satuan pendidikan.

Integrasi data ini diupayakan untuk bisa mengetahui secara pasti kondisi sekolah.

"Setelah kita validasi dan teliti, ternyata memang ada sekolah yg melaporkan adanya sebagian klaster, lalu ada keluarga (bukan warga pendidikan) yang terkena," pungkas Jumeri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas