Ziarah ke Makam Mbah Lim, Airlangga Disambut Lagu Indonesia Raya dan Didoakan Sukses di 2024
Airlangga Hartarto di sela kunjungan kerja ke Klaten menyempatkan diri ziarah ke makam KH Moeslim Rifai Imam Putra
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di sela kunjungan kerja ke Klaten menyempatkan diri ziarah ke makam KH Moeslim Rifai Imam Putra atau yang dikenal dengan nama Mbah Lim, di Ponpes Almuttaqien Pancasila Sakti, Klaten.
Mbah Lim merupakan pendiri Ponpes Almuttaqien Pancasila Sakti, di Kampung Sumberrejo Wangi, desa Troso Kecamatan Karanganom, Klaten, Jawa Tengah. Semasa hidupnya Mbah Lim dikenal salah satu guru spiritual dan sahabat karib Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Baca juga: Menko Airlangga Diminta Turun Tangan Atasi Beda Data Stok Jagung Kementan dan Kemendag
Selain itu Mbah Lim dikenal sebagai ulama "nyentrik" yang berjiwa nasionalis dan yang pertama mendengungkan kata; "NKRI Harga Mati".
Kedatangan Airlangga disambut kumandang lagu Indonesia Raya serta didoakan sukses di 2024.
Airlangga juga disambut langsung oleh pengasuh Ponpes dan putra putri Mbah Lim antara lain: KH Jalaludin Muslim, KH Saifudin Zuhri Alhadi, KH Muhamad Choiri Fathullah Al Alawi, dan KH Jazuli Kasmani.
Baca juga: Emrus: Kerja Keras Airlangga Timbulkan Citra Positif
"Saya datang ke sini untuk ziarah ke makam Mbah Lim yang kalau dihubung-hubungkan masih ada jalur famili dengan mbah dan buyut saya di Klaten sini. Sekaligus menjalin silaturrahmi dengan anak dan cucunya beliau. Kami berharap mempunyai tali silaturrahmi dengan keluarga besar Pondok Pesantren Almuttaqien Pancasila Sakti (Alpansa)," kata Airlangga, Jumat (24/9/2021).
Dalam kesempat tersebut, Airlangga didampingi Agus Gumiwang Kartasasmita, Dito Ganinduto, Nusron Wahid dan beberapa anggota DPR lainnya.
Baca juga: Airlangga Hartarto Terima Penghargaan dari Priyadarshni Academy, IPO: Layak Dibanggakan
"Saya senang dengan pengembangan Ponpes di sini. Saya lihat ada Balai Latihan Kerja (BLK), dan Lembaga Wakaf Mikro. Saya kira sudah baik. Tinggal bagaimana dikembangkan lebih lanjut," ungkap Airlangga.
KH Saifudin Zuhri salah satu putra Mbah Lim menyatakan, Airlangga bukan orang lain bagi dzurriyah Mbah Lim.
"Ayahnya beliau Pak Hartarto sama Ibu Tien Suharto dulu sering sowan dan datang ke sini. Membicarakan masalah kebangsaan. Beliau juga keturunan Ki Ageng Gribig. Sehingga kita masih ada huhungan famili di atas-atasnya sana. Jadi kalau beliau punya hajat, sebagai famili dan saudara harus kita bantu dan dukung," ungkapnya.
Atas sambutan tersebut, Airlangga merasa bahagia karena menyambung persaudaraan.
"Wah ini ketemu dulur. Dulur iki. Satu trah," kata Airlangga.
Saat berziarah, Airlangga tampak khusuk membaca tahlil, dan berdoa di makam Mbah Lim. Seusai ziarah, KH Saifudin Zuhri mengatakan antara Mbah Lim dan buyutnya Airlangga merupakan sama-sama trah di Pakubuwono IV dan Mangkunegara I.
"Wis saya do'akan moga sukses tahun 2024. Apalagi saudara sendiri," ungkap KH Saifudin Zuhri.