Respons Demo BEM SI Soal TWK, KPK: Kami Tidak Ingin Berdinamika
Tanggapi demo BEM SI, KPK tegaskan tetap fokus pada kerja pemberantasan korupsi dan tidak ingin berdinamikan menganggapi isu tersebut.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Theresia Felisiani
Mereka memberi waktu 3x24 jam untuk Jokowi mengangkat 56 orang pegawai KPK yang dinyatakan tak lolos TWK.
Jika Jokowi bergeming, mahasiswa berniat turun ke jalan.
Koordinator Pusat BEM SI Nofrian Fadil Akbar mengatakan aksi tersebut akan digelar secara damai dan taat protokol kesehatan COVID-19.
Oleh sebab itu, ia meminta kepada aparat kepolisian agar tak menghalangi aksi tersebut dengan dalih pandemi.
"Kami tetap sudah komunikasi ke beberapa pihak kepolisian. Kami komunikasikan saja kondisi di Jakarta levelnya juga turun, kami maunya aksi damai sampaikan substansi," kata Nofrian.
Baca juga: Demo BEM SI, Polisi Perketat Pengamanan Gedung KPK, 1200 Personel Dikerahkan
Sementara itu, Ketua KPK Firli Bahuri tengah berada di Jambi.
KPK mengklaim agenda Firli di Jambi sudah dijadwalkan jauh-jauh hari.
Kegiatan itu dalam rangka pelaksanaan program pemberantasan korupsi terintegrasi di Jambi.
Sekadar informasi, saat menjamu sejumlah pemimpin redaksi media massa di istana pada 15 September lalu, Jokowi menjelaskan alasan ia tidak banyak berkomentar terkait nasib 56 pegawai KPK diberhentikan karena gagal TWK.
Baca juga: Massa BEM-SI dan Polisi Terlibat Saling Dorong di Depan Gedung KPK
Jokowi menjelaskan yang berwenang menjawab persoalan itu adalah pejabat pembina, dalam hal ini misalnya Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).
"Jangan apa-apa ditarik ke Presiden. Ini adalah sopan-santun ketatanegaraan. Saya harus hormati proses hukum yang sedang berjalan," ucap Jokowi kala itu.