40 Persen Sekolah Sudah Gelar PTM, Menteri Nadiem: Angka Itu Masih Sangat Kecil
Nadiem mengatakan PTM terbatas merupakan prioritas untuk mengejar ketertinggalan.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan saat ini sudah 40 persen sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Meski begitu, Nadiem menyebut angkat tersebut masih relatif rendah.
Menurut Nadiem, PTM terbatas harus digelar untuk mencegah ketertinggalan pembelajaran.
"Tapi itu masih angka yang sangat kecil. Jadinya kalau kita enggak mau semakin ketinggalan lagi, ya anak-anak harus selalu tatap muka dengan protokol kesehatan yang teraman yang bisa kita lakukan di masing-masing daerah," ujar Nadiem dalam dialog virtual, Selasa (28/2021).
Baca juga: Deteksi Covid-19 saat PTM, Menkes : Positivity Rate di Atas 5 Persen Sekolah Tutup 14 Hari
Nadiem mengatakan PTM terbatas merupakan prioritas untuk mengejar ketertinggalan.
"Untuk mengejar ketertinggalan itu, sekarang semua hal-hal yang kita lakukan atau mau kita lakukan sebelum pandemi, itu malah menjadi prioritas yang lebih penting lagi sekarang," tutur Nadiem.
Mantan CEO Gojek ini mengungkapkan berdasarkan hasil riset menunjukkan bahwa ada kemungkinan besar siswa kehilangan antara 0,8 hingga 1,2 tahun pembelajaran.
Menurut Nadiem, hal itu menunjukan ada satu generasi kehilangan hampir setahun dari pembelajaran di masa pandemi Covid-19 ini.
Baca juga: Luruskan Kabar Temuan Ribuan Klaster Covid-19 di Sekolah, Menkes: PTM Tetap Lanjut
"Ini tentunya harus kita dalami terus, kita kaji, dan melihat dampaknya seperti apa. Apakah dampaknya akan permanen atau tidak, tapi salah satu hal yang menjadi kekhawatiran sekarang adalah kalau misalnya ini PJJ terus belangsung. Seberapa permanen dampak ini dan bukan hanya dampak dari learning loss," jelas Nadiem.
Bahaya lain yang mengancam, kata Nadiem, dampak psikis bagi anak-anak yang tidak menjalankan PTM.