Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mendikbudristek Nadiem: Tutup Sekolah Saya Disalahkan, Buka Sekolah Juga Disalahkan

Nadiem mengungkapkan keputusannya dalam membuka atau menutup sekolah terus mendapatkan kritikan dari berbagai pihak.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Mendikbudristek Nadiem: Tutup Sekolah Saya Disalahkan, Buka Sekolah Juga Disalahkan
Istimewa
Mendikbudristek Nadiem Makarim kembali meninjau proses pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Pada peninjauannya kali ini, Nadiem mengunjungi SD Santo Fransiskus III Kayu Putih, Jakarta Timur pada Jumat (10/9/2021). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendikbudristek Nadiem Makarim mengaku tak mempermasalahkan kritik yang dialamatkan kepada dirinya terkait keputusan mengizinkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di masa pandemi Covid-19.

Nadiem mengungkapkan keputusannya dalam membuka atau menutup sekolah terus mendapatkan kritikan dari berbagai pihak.

"Enggak apa-apa kalau saya sedikit-sedikit kritik atau apa-apa. Tutup sekolah saya disalahkan. Sekarang buka sekolah, saya disalahkan enggak apa-apa. Sudah biasa, Namanya pengorbanan lah," ujar Nadiem dalam dialog virtual, Selasa (28/2021).

Dirinya mengungkapkan mayoritas masyarakat di media sosial menginginkan pembelajaran tatap muka terbatas.

Baca juga: 40 Persen Sekolah Sudah Gelar PTM, Menteri Nadiem: Angka Itu Masih Sangat Kecil

Menurut Nadiem, hal tersebut yang menjadi pegangan dirinya menerapkan PTM terbatas.

"Apapun perkicauan yang terjadi di sosial media yang kelihatannya menjadi besar atau apa, mayoritas 80 sampai 85 persen dari masyarakat kita menginginkan kita kembali tatap muka," ungkap Nadiem.

Berita Rekomendasi

Mantan CEO Gojek ini mengungkapkan berdasarkan hasil riset menunjukkan bahwa ada kemungkinan besar siswa kehilangan antara 0,8 hingga 1,2 tahun pembelajaran.

Menurut Nadiem, hal itu menunjukan ada satu generasi kehilangan hampir setahun dari pembelajaran di masa pandemi Covid-19 ini.

"Ini tentunya harus kita dalami terus, kita kaji, dan melihat dampaknya seperti apa. Apakah dampaknya akan permanen atau tidak, tapi salah satu hal yang menjadi kekhawatiran sekarang adalah kalau misalnya ini PJJ terus belangsung. Seberapa permanen dampak ini dan bukan hanya dampak dari learning loss," jelas Nadiem.

Bahaya lain yang mengancam, kata Nadiem, dampak psikis bagi anak-anak yang tidak menjalankan PTM.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas