BRIN Lakukan Sosialisasi Soal Alat Deteksi Dini Tsunami Buoy Kepada Masyarakat Pesisir Banten
Selain melakukan pemasangan, OR PPT juga terus menggiatkan sosialisasi terkait keberadaan dan manfaat InaBoy kepada masyarakat.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terus menyiapkan teknologi mutakhir dalam mengantisipasi bencana alam, termasuk kembali memasang sistem pendeteksi dini tsunami atau Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) berbasis Buoy.
Perlu diketahui, melalui Organisasi Riset Pengkajian dan Penerapan Teknologi (OR PPT), BRIN akan melakukan pemasangan 7 InaBuoy sepanjang tahun ini.
Namun, karena teknologi ini rawan mengalami kerusakan dan beberapa kali rusak akibat aksi vandalisme, maka harus ada edukasi kepada masyarakat, khususnya mereka yang tinggal di kawasan pesisir.
Karena itu, selain melakukan pemasangan, OR PPT juga terus menggiatkan sosialisasi terkait keberadaan dan manfaat InaBoy tersebut kepada masyarakat.
Ini dilakukan untuk menjaga keberlangsungan teknologi pendeteksi dini tsunami yang sebelumnya telah dideploy maupun akan disebar pada berbagai titik rawan bencana di tanah air.
Untuk kegiatan sosialisasi kali ini, dilakukan di UPT Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu, Serang, Banten, Kamis (23/9/2021).
Baca juga: Jadi Lembaga Riset, Komisi VII Setujui Pagu Anggaran BRIN Rp10,51 Triliun
Sosialisasi tidak diikuti para ketua kelompok nelayan serta perwakilan anggotanya saja.
Namun juga tokoh masyarakat serta instansi terkait yang ada di provinsi tersebut, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kelautan dan Perikanan, LANAL Banten, Polairud, Pengelola Pelabuhan, Kantor Kecamatan hingga Kantor Desa.
Plt Kepala Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana (PTRRB) OR PPT BRIN yang diwakili Group Leader WBS 4, Akhmadi Puguh Raharjo mengatakan sosialisasi ini sengaja dilakukan untuk mengedukasi masyarakat terkait manfaat InaBuoy serta menggalang dukungan demi menjaga kelanjutan operasional alat tersebut.
Baca juga: Ketua DPD RI Berharap BRIN Jadi Lokomotif Kedaulatan Teknologi Nasional
Sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang hidup di kawasan pesisir Banten.
"Para nelayan kami posisikan sebagai mitra utama terdepan dalam menjaga dan melindungi InaBuoy, mengingat mereka yang banyak beroperasi di dekat wilayah pemasangan InaBuoy di Selat Sunda," kata Puguh, dalam rilisnya, Selasa (28/9/2021).
Sementara itu tujuan utama sosialisasi ini, kata dia, adalah untuk mengurangi risiko vandalisme terhadap fungsi dan keberadaan InaBuoy.
Perlu diketahui, InaBuoy Selat Senda telah di-deploy oleh OR PPT BRIN pada 19 Agustus lalu, dengan titik koordinat 06°33’03.3597”S/104°01’47.1418”E.
InaBuoy merupakan salah satu infrastruktur pendukung InaTEWS, selain Cable Based Tsunameter (InaCBT) dan Indonesian Coastal Acoustic Tomography (InaCAT).
Baca juga: BRIN Terbentuk, Kemendagri Sosialisasikan Penataan Kelembagaan Litbang Pusat dan Daerah
Ia pun berharap sosialisasi ini dapat mendorong kesadaran masyarakat pesisir Banten untu bisa membantu menjaga keberadaan InaBuoy.
"Kami berharap sinergi dari masyarakat pesisir di Banten untuk turut terlibat aktif menjaga InaBuoy. Buoy ini akan memberikan kita semua waktu yang berharga untuk evakuasi ke dataran yang lebih tinggi jikalau bencana tsunami melanda, terlebih pesisir Banten merupakan salah satu titik rawan bencana tsunami," kata Puguh.
Pada kegiatan sosialisasi ini, dilakukan pula penandatanganan komitmen bersama untuk menjaga dan melindungi InaBuoy antara OR PPT BRIN dengan kelompok nelayan, tokoh masyarakat, hingga instansi terkait yang ada di provinsi tersebut.
Sosialisasi ini merupakan rangkaian kegiatan keempat yang dilakukan lembaga tersebut setelah sebelumnya dilaksanakan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta pada 25 Maret 2021, lalu di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Pondok Dadap.
Kemudian di Kabupaten Malang pada 9 April 2021, serta di Gedung Asosiasi Tuna Longline Indonesia (ATLI), Pelabuhan Benoa, Bali pada 2 Juni 2021.