Hari Batik Nasional 2 Oktober, Berikut Sejarah dan Asal-usul Batik
Hari Batik Nasional diperingati setiap 2 Oktober. Berikut sejarah dan asal-usul batik.
Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Pravitri Retno W
Setelahnya, Pemerintah Indonesia menerbitkan Kepres No 33 Tahun 2009 yang menetapkan Hari Batik Nasional.
Hal tersebut sekaligus dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap upaya perlindungan dan pengembangan batik Indonesia.
Berkaitan dengan Hari Batik Nasional ini, terdapat Surat Edaran Nomor 003.3/10132/SJ yang berisi tentang Pemakaian Baju Batik dalam Rangka Hari Batik Nasional 2 Oktober 2020.
Asal-usul batik
Batik merupakan sebuah teknik menggambar motif pada kain dengan menggunakan canting dan malam.
Kata 'batik' berasal dari bahasa Jawa 'amba' yang berarti menulis dan 'titik'.
Sejak masa Kerajaan Majapahit, batik mulai dikenal di Nusantara yang dibuktikan oleh sejumlah arca batu dari zaman Kerajaan Majapahit.
Konon, Arca Harihara, yang merefleksikan pendiri Majapahit, Raden Wijaya, mengenakan batik kawung.
Kejayaan batik masa Kerajaan Majapahit juga terlihat dari sisa peninggalan batik yang di Mojokerto dan Bonorowo (kini Tulungagung).
Tradisi membatik ini hanya dikenal di dalam wilayah kerajaan.
Kala itu, batik menjadi sesuatu yang 'ningrat' dan eksklusif, hanya digunakan sebagai pakaian raja dan para pembesar kerajaan.
Namun, perlahan tradisi batik mulai menjalar ke wilayah luar kerajaan.
Batik banyak ditiru oleh rakyat jelata dan menjadi pekerjaan kaum wanita untuk mengisi waktu luang.
Perlu diketahui, teknik batik ini sendiri sesungguhnya sudah ada sejak seribu tahun silam.