Selamat Hari Batik Nasional, Simak Sejarah Batik, dan Jenis Batik Indonesia yang Jarang Diekspos Ini
Berikut ini sejarah batik dan hari batik nasional, serta jenis batik daerah yang jarang diekspos, mulai dari batik pesisir hingga batik Tulungagung.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Hari Batik Nasional diperingati oleh seluruh masyarakat Indonesia setiap tanggal 2 Oktober.
Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang berbentuk kain dengan motif warna-warni.
Kain batik sudah lama berkembang sejak zaman dahulu kala.
Bahkan, kain batik pernah menjadi kain sakral yang hanya boleh digunakan oleh Raja dan para bangsawan.
Motif yang ada pada kain memiliki arti yang berbeda-beda.
Baca juga: Kumpulan Link Twibbon Hari Batik Nasional 2 Oktober 2021, Simak Sejarah Singkatnya di Sini
Terutama motif batik dari daerah yang memiliki latarbelakang budaya yang khas, sehingga berpengaruh terhadap perkembangan motif batik.
Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai batik, simak informasi berikut ini.
Sejarah Singkat
Batik adalah teknik menggambar motif pada kain dengan menggunakan canting dan malam.
Kata 'batik' berasal dari bahasa Jawa yaitu 'amba' dan memiliki arti menulis 'titik'.
Keberadaan batik sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit, dikutip dari kemenkumham.go.id.
Eksistensi batik ditemukan dalam sejumlah arca batu dari zaman Kerajaan Majapahit.
Menurut cerita zaman dahulu, Arca Harihara merupakan refleksi dari Raden Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit, yang mengenakan batik kawung.
Selain itu, ada sisa peninggalan lain yang merepresentasikan perkembangan batik di Mojokerto dan Bonoworo (Tulungagung).
Menilik dari sejarah tersebut, maka batik merupakan budaya kerajaan yang tradisi pembuatan dan kegunaan batik meliputi wilayah kerajaan.
Sehingga, secara tidak langsung, batik menjadi simbol 'ningrat' atau kebangsawanan Jawa.
Baca juga: Patut Ditiru, Resep Rahasia Batik Ruzza Bisa Tembus ke Pasar Internasional
Batik hanya digunakan oleh para raja dan pembesar kerajaan.
Namun, para rakyat pada zaman dahulu mulai meniru motif batik dan menjadi pekerja yang membuat batik, terutama kaum perempuan.
Seiring perkembangan zaman, kini kegunaan batik kian meluas.
Semua orang boleh mengenakan batik, bahkan batik menjadi warisan budaya yang wajib dijaga dan dilestarikan.
Teknik membuat batik sebenarnya sudah ada sejak seribu tahun silam dan diperkirakan berasal dari Mesir Kuno atau Sumeria.
Kemudian, teknik ini menyebar ke beberapa negara, termasuk Indonesia, China, Afrika, dan Ukraina.
Meski batik sudah menjadi warisan budaya Indonesia, namun belum ada literatur pasti yang dapat membuktikan awal kemunculan batik di dunia.
Sementara itu, batik khas Indonesia pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat dunia oleh Presiden kedua RI, Soeharto, ketika menghadiri konferensi PBB.
Sebelumnya, Soeharto kerap memberikan kain batik sebagai oleh-oleh untuk tamu negara.
Setelah itu, batik didaftarkan mendapat Intangible Cultural Heritage di UNESCO pada 4 September 2008.
Kemudian, batik diterima secara resmi oleh UNESCO saat masa pemerintahan Presiden SBY pada 9 Januari 2009.
Batik dikukuhkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi setelah sidang keempat UNESCO di Abu Dhabi pada 2 Oktober 2009.
Pemerintah Indonesia kemudian menerbitkan Kepres No 33 Tahun 2009 tentang penetapan hari Batik Nasional dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap upaya perlindungan dan pengembangan batik Indonesia.
Kemudian, pemerintah Indonesia juga mengimbau kepada masyarakat untuk mengenakan batik
dalam Surat Edaran Nomor 003.3/10132/SJ, terdapat imbauan tentang Pemakaian Baju Batik dalam Rangka Hari Batik Nasional pada 2 Oktober 2020.
Baca juga: Melestarikan Produk Budaya Melalui Perlengkapan Bayi Motif Batik
Jenis Motif Batik
Berkembangnya motif batik merupakan hasil perkembangan kreativitas para pengrajin batik.
Ada banyak motif batik yang tersebar di seluruh nusantara, bahkan setiap daerah memiliki ciri khas masing-masing.
Berikut ini 11 jenis motif batik yang jarang diekspos di Indonesia, dikutip dari laman grahabatik.com:
1. Batik Pesisir
Batik pesisir merupakan jenis batik yang banyak ditemui di pesisir pantai Jawa dan Madura.
Nada dari motif batik pesisir masih berhubungan dengan batik dari Jawa.
Misalnya, daerah batik daerah pesisir Cirebon di pengaruhi oleh kerajaan Jawa dan Sunda.
Selain itu, pengaruh dari budaya luar juga menjadi inspirasi pembuatan motif batik.
Motif burung phoenix dan naga berasal dari pengaruh budaya Cina.
Penggunaan warna merah dan kuning pada motif burung tersebut melambangkan keberuntungan dan kemakmuran dalam budaya Tionghoa.
2. Batik Kalimantan
Batik dari Kalimantan Tengah memiliki motif khas yaitu batik benang bintik.
Motif ini muncul dalam karya batik desainer lokal.
Coraknya terinspirasi dari budaya Dayak, termasuk kepercayaan Kaharingan mereka.
Beberapa pola penting dari kepercayaan ini adalah lambang pohon batang garing atau pohon kehidupan.
Warna batik ini umumnya menggunakan warna kuning, biru, hijau, merah, hitam dan coklat.
3. Batik Pedalaman
Batik pedalaman merupakan batik tertua di Indonesia.
Motif batik pedalaman berasal dari Jawa, Yogyakarta, dan Surakarta.
Ketiga daerah tersebut telah mengembangkan budaya batik sejak ratusan tahun yang lalu dari kerajaan Mataram Yogyakarta dan Surakarta.
Secara tidak langsung, batik ini merupakan jenis batik kerajaan, yaitu karena dikerjakan oleh bangsawan.
Pola dari motif batik ini mengikuti aturan kerajaan yang ketat.
Warna yang digunakan terbatas pada hitam, nila, sogan (palet berwarna coklat) atau kuning coklat.
Baca juga: 50 Link Twiboon Hari Batik Nasional 2 Oktober, Berikut Cara Membuat dan Bagikan di Media Sosial
4. Batik Jepara
Jepara juga menghasilkan batik khas daerah atau biasa disebut sebagai batik Kartini.
Batik jenis ini dibedakan menjadi dua motif yaitu motif lama dan motif baru.
Ciri-ciri dari batik Jepara yang dapat dilihat adalah penggunaan warna hitam, adanya pola gajah coklat, flora, fauna hijau, daun ulir, binatang alam, dan objek alam lainnya.
Sedangkan motif batik Jepara baru memiliki lebih banyak variasi dalam hal pola, warna, dan gaya gambar.
5. Batik Malang
Batik Malang mendapat pengaruh dari batik gaya Jawa, namun batik jenis ini tetap memiliki ciri khas.
Selain menggunakan warna gelap, batik Malang juga menggunakan warna cerah seperti hijau, merah, dan ungu.
Ciri lain yaitu penggunaan border putih ada motif tanaman.
6. Batik Bali
Umumnya, batik Bali memiliki warna yang cerah dan bervariasi.
Batik Bali terinspirasi oleh batik Pekalongan, namun batik Bali lebih banyak menggabungkan pola flora dan fauna.
Ciri khas yang dapat diamati dari motif batik Bali yaitu adanya pola Singa Barong atau penari tradisional Bali.
7. Batik Aceh
Batik Aceh memiliki ciri khas warna yang lebih bervariasi.
Sebagian besar pola batik Aceh yaitu berbentuk bunga, tumbuhan, awan, dan objek budaya Aceh lainnya.
Ciri khas lain yaitu batik jenis ini tidak mungkin mengenakan pola gambar binatang hidup.
Hal ini berkaitan dengan kepercayaan rakyat Aceh yang tidak boleh menggambar gambar dari objek bernyawa.
Meskipun begitu, batik Aceh tetap memiliki pesona tersendiri dengan warna-warna cerah.
8. Batik Banten
Batik Banten didominasi oleh warna-warna pastel.
Warna tersebut menggambarkan kepribadian orang Banten yang lembut dan ceria.
Pola pada batik Banten dipengaruhi oleh budaya Tionghoa yang dibawa ke Indonesia oleh para imigran.
Selain itu, batik Banten juga dipengaruhi oleh budaya Islam dari Arab.
Baca juga: Dubes Tantowi Hadiahkan Lukisan Batik Karyanya Khusus untuk Gubernur Jenderal Selandia Baru
9. Batik Kudus
Kudus merupakan daerah penghasil batik.
Batik Kudus menggunakan warna-warna sogan, namun ada juga yang warna-warni.
Pola dan warna dari batik Kudus dipengaruhi oleh batik daerah sekitar seperti Pekalongan, Yogyakarta, dan Solo.
Gambar pola batik Kudus akan berbeda, mulai dari bunga, kupu-kupu, parang, tombak, dan kawung, tergantung dari bidang yang digunakan.
Selain itu, batik jenis ini memiliki desain yang sedikit rumit daripada batik Jawa lainnya.
10. Batik Kediri
Batik Kediri terkenal dengan pola berbintik.
Motif ini merupakan motif yang cukup populer digunakan pada sebagian besar batik.
Gaya pada motif batik Kediri menggambarkan citra yang elegan bagi pemakainya.
Ada beberapa pola khas yaitu Kuda lumping, burung Garuda, dan Tugu Simpang Lima Gumul (L’ Arc D’Triomphe Kediri).
11. Batik Tulungagung
Tulungagung merupakan daerah penghasil batik di Jawa Timur selain Kediri.
Batik Tulungagung adalah hasil perpaduan antara gaya batik Kediri dan batik Malang.
Pola khas pada motif batik ini adalah fitur bintik.
Meski dipengaruhi oleh batik Kediri, namun batik Tulungagung memiliki perbedaan dari pilihan warna pada kain, yaitu di sisi satu lebih gelap dan sebagian berwarna lebih cerah.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Hari Batik Nasional 2021
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.