Saling Serang Lagi, Demokrat Moeldoko Bantah Isu Terbelah jadi 3 Kubu, Sebut AHY dkk Berbohong
Demokrat kubu Moeldoko kembali menyerang Demokrat kubu AHY, terbaru Moeldoko dkk bantah isu terbelah jadi tiga kubu.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Babak baru polemik dualisme di Partai Demokrat kembali memanas.
Kedua kubu dari Demokrat Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dan Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kembali saling melempar serangan.
Terbaru, Demokrat kubu AHY menuding kubu Moeldoko terbelah menjadi tiga bagian saat penunjukkan Yusril Ihza Mahendra sebagai pengacara.
Informasi tersebut disampaikan Kepala Badan Komunikasi Strategis Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat kubu AHY, Herzaky Mahendra Putra dalam Kongres Demokrat yang digelar secara daring pada Minggu (3/10/2021) kemarin.
Baca juga: Berkaca Pandangan Mahfud, DPP Demokrat Kamhar Optimis Lawan Yusril yang Kini Berpihak ke Moeldoko
Menanggapi tudingan tersebut, salah satu kuasa hukum Kubu Moeldoko, Rusdiansyah membantahnya.
Rusdiansyah menilai, AHY dan para hulubalangnya telah membuat kebohongan dengan menyebut kuasa hukum kubu KLB Moeldoko terbelah menjadi tiga.
"Faktanya DPP Partai Demokrat pimpinan Pak Moeldoko hanya menunjuk kantor hukum Rusdiansyah dan partners sebagai kuasa hukum dalam sengketa kepengurusan Partai Demokrat dengan Menkumham."
"Dan tidak pernah menunjuk Prof Yusril Ihza Mahendra sebagai pengacara apalagi saudara Yosef Badeoda," ujar Rusdiansyah, dalam keterangan yang diterima Tribunnews, Senin (4/10/2021).
Selain itu, Rusdiansyah menilai kubu AHY juga telah membuat kebohongan besar dengan menyebut dirinya bersitegang dengan senior partai Demokrat Max Sopacua.
Dia menduga, AHY dan seluruh jajarannya mengidap gangguan kecemasan (anxiety disorder).
"Bahwa tidak benar saya berbeda pendapat dengan senior partai Demokrat Bapak H Max Sopacua dan kawan-kawan."
"Faktanya sampai detik ini saya masih berhubungan baik dengan beliau dan beliau tidak pernah mundur dari Demokrat Pimpinan Moeldoko," kata Rusdiansyah.
Lebih lanjut, Rusdiansyah menilai AHY dan para jajarannya telah membuat fitnah keji terhadap dirinya dengan mengatakan tim KSP Moeldoko mengatur pertemuan rahasia di kawasan Ampera Jakarta Selatan dengan orang yang dipercaya bisa mengatur-atur hukum.
Kemudian, kubu AHY mengatakan rencana rahasia ini bubar karena Rusdiansyah membocorkan pertemuan tersebut kepada pihak lain dan akhirnya KSP Moeldoko marah besar mengetahui hal ini.