Gaya Risma Babat Birokrasi, Politikus PKB: Cara Sadis Tapi Manis
Anggota DPR RI Komisi VIII, Maman Immanulhaq, mengatakan Risma perlu memperbaiki pola komunikasi setelah hijrah ke Jakarta.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi Menteri Sosial Tri Rismaharini kembali jadi sorotan publik.
Kemarahan Risma kepada seorang pendamping bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) di Gorontalo, menuai pro dan kontra dari publik.
Kebanyakan orang tak heran lagi melihat Risma yang kerap 'menyemprot' bawahannya meski sedang disorot kamera.
Banyak yang memaklumi kemarahan Risma di tengah leletnya kerja birokrasi di Tanah Air.
Namun, banyak juga yang memberikan kritik tajam atas aksi Risma yang menunjukkan kemarahannya di depan publik.
Menurut Anggota DPR RI Komisi VIII, Maman Immanulhaq, Risma perlu memperbaiki pola komunikasi setelah hijrah ke Jakarta.
Baca juga: Tanggapi Aksi Marah-marah Mensos Risma, Wakil Ketua MPR Beri Saran untuk Ikuti Terapi Kesabaran
Politikus PKB ini menilai tidak bisa Risma menduplikasi kerjanya ketika menjadi Walikota Surabaya disamakan saat menjabat sebagai seorang menteri.
Hujanan kritik ke arah Risma membuat Kiai Maman mengaku gemes.
Ia tidak ingin, Risma yang merupakan rekan kerja Komisi VIII DPR terus saja berlaku menunjukkan komunikasi publik yang salah.
Ia bahkan meminta Risma untuk tidak bekerja bak pahlawan, mendobrak birokrasi dengan gayanya yang garang.
"Saya bilang 'ibu boleh kelihatan pahlawan tapi jangan pahlawan indiviualistik. Cara kerja seperti itu tidak penting bu, yang penting dalam bekerja itu data harus jelas, fakta harus nyata', itu yang saya bilang," kata KH Maman imanulhaq kepada wartawan, Rabu (6/10/2021).
Baca juga: Buntut Mensos Risma Marah-marah, Bupati Gorontalo Copot Kadinsos, Begini Penjelasannya
Di sisi lain, memang Kiai Maman dapat memahami apa yang dilakukan Risma.
Menurutnya, sosok Risma adalah tipikal orang yang garang di luar namun lembut di dalam.