TRIBUNNEWS.COM - Berikut sejarah singkat Hari Kesehatan Mental Sedunia yang diperingati setiap 10 Oktober.

Hari Kesehatan Mental Sedunia pertama kali diperingati pada 10 Oktober 1992.

Peringatan 10 Oktober sebagai kegiatan tahunan Federasi Kesehatan Mental Dunia oleh Wakil Sekretaris Jenderal, Richard Hunter.

Pada awalnya, tujuannya untuk mempromosikan tentang kesehatan mental dan mendidik masyarakat tentang isu-isu yang relevan.

Dikutip dari wfmh.global, pada 1994  Sekretaris Jenderal Federasi Kesehatan Mental Dunia, Eugene Brody, mengusulkan tema pada peringatan 10 Oktober yaitu "Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Mental di Seluruh Dunia".

Laporan diterima dari 27 negara setelah kampanye nasional yang terkenal di Australia dan Inggris.

Baca juga: LINK Twibbon Hari Kesehatan Mental Sedunia 10 Oktober 2021, Berikut Cara Membuatnya

Baca juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia 10 Oktober: Sejarah, Daftar Tema, dan Ulasan Selengkapnya

Banyak anggota Dewan Federasi Kesehatan Mental Dunia berperan penting dalam mengatur acara.

Pada hari tersebut, telah menjadi kesempatan berharga bagi departemen pemerintah, organisasi, dan individu yang tertarik untuk menysusun program yang berfokus pada aspek kesehatan mental.

Pada 1995, berbagai peristiwa internasional dilaporkan ke Sekretariat Federasi Kesehatan Mental Dunia dari seluruh dunia.

Peristiwa itu dimulai dari serangkaian acara selama sebulan di Mesir hingga konferensi yang diadakan oleh Federasi Perancis untuk kesehatan mental di Kementerian Kesehatan, juga sebuah perayaan komunitas di Kepulauan Mikronesia kecil di Pasifik.

Sementara itu, mulai 1995 dan seterusnya Pan American Health Organization (PAHO) mengatur penerjemahan materi perencanaan ke dalam bahasa Spanyol, Prancis, Rusia, Hindi, Jepang, China, dan Arab.

Oleh karena itu, kesehatan mental menjadi lebih identik dengan hak asasi manusia.

Tema Hari Kesehatan Mental Sedunia berkembang seiring berkembangnya zaman.

Sejak awal, federasi telah memilih tema yang dipromosikan dalam perencanaanya setiap tahun, tema yang digunakan yaitu:

1. 1996           : Perempuan dan Kesehatan Mental

2. 1997           : Anak-anak dan Kesehatan Mental

3. 1998           : Kesehatan Jiwa dan Hak Asasi Manusia

4. 1999           : Kesehatan Mental dan Penuaan

5. 2000-2001: Kesehatan Mental dan Pekerjaan

6. 2002          : Pengaruh Trauma dan Kekerasan pada Anak & Remaja

7. 2003          : Gangguan Emosional dan Perilaku Anak & Remaja

8. 2004          : Hubungan Antara Kesehatan Fisik & Mental: Gangguan yang Terjadi Bersamaan

9. 2005          : Kesehatan Mental dan Fisik Sepanjang Masa Hidup

10.2006         : Membangun Kesadaran – Mengurangi Risiko: Penyakit Mental & Bunuh Diri

11. 2007       : Kesehatan Mental di Dunia yang Berubah: Dampak Budaya dan Keanekaragaman

12. 2008       : Menjadikan Kesehatan Mental sebagai Prioritas Global: Meningkatkan Layanan melalui Advokasi dan Aksi Warga

13. 2009       : Kesehatan Mental dalam Perawatan Primer: Meningkatkan Perawatan dan Mempromosikan Kesehatan Mental

14. 2010       : Kesehatan Mental dan Penyakit Fisik Kronis

15. 2011       : Dorongan Besar: Berinvestasi dalam Kesehatan Mental Depresi 2012: Krisis Global

16. 2013       : Kesehatan Mental dan Lansia

17. 2014      : Hidup dengan Skizofrenia

18. 2015      : Martabat Kesehatan Jiwa

19. 2016     : Pertolongan Pertama Psikologis dan Kesehatan Mental

20. 2017     : Kesehatan Mental di Tempat Kerja

21. 2018     : Pemuda dan Kesehatan Mental di Dunia yang Berubah

22. 2019     : Promosi Kesehatan Mental dan Pencegahan Bunuh Diri

23. 2020     : "Gerakan untuk Kesehatan Mental: Mari Berinvestasi”

Sementara itu, tahun 2021 temanya adalah "Mental health care for all: let's make it a reality" atau "Perawatan kesehatan mental untuk semua: mari kita wujudkan".

Baca juga: Sambut Hari Kesehatan Mental Dunia, ShopeePay Ajak Masyarakat Mengenal Self-care

Dikutip dari www.who.int, WHO mengampanyekan jika kesehatan mental harus dilakukan semua orang tanpa terkeceuali.

WHO menginformasikan sejak dimulainya pandemi Covid-19, tidak hanya kesehatan fisik yang diserang, tetapi juga kesehatan mental pun terganggu.

(Tribunnews.com/Devi Rahma)

Artikel Lain Terkait Hari Kesehatan Mental Sedunia