Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Mengenal Upacara Ngaben, Berikut Asal-usul, Tujuan dan Jenisnya

Ngaben merupakan prosesi upacara pembakaran jenazah atau kremasi. Berikut asal-usul Upacara Ngaben, tujuan dan jenisnya.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Mengenal Upacara Ngaben, Berikut Asal-usul, Tujuan dan Jenisnya
Tribun Bali/Rizal Fanany
Ilustrasi Upacara Ngaben di Bali - Ngaben merupakan prosesi pembakaran jenazah atau kremasi. Berikut tujuan dan jenisnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak penjelasan mengenai Upacara Ngaben dalam artikel ini.

Ngaben merupakan prosesi upacara pembakaran jenazah atau kremasi.

Upacara Ngaben dilakukan oleh umat Hindu di Bali.

Orang Bali percaya, Ngaben dapat menyucikan roh anggota keluarga yang sudah meninggal dunia menuju ke tempat peristirahatan terakhir.

Baca juga: Mengenal Pencak Silat, Seni Bela Diri Warisan Budaya asal Indonesia yang Diakui UNESCO

Baca juga: Setahun Lebih Terhenti, Mulai Gelar Upacara Ngaben di Bali dengan Protokol Kesehatan Ketat

Asal-usul Upacara Ngaben

Dikutip dari Indonesia Kaya, menurut Nyoman Singgin Wikarman, kata “Ngaben” berasal dari kata “beya” yang artinya bekal.

Ngaben disebut juga palebon yang berasal dari kata “lebu” yang berarti prathiwi atau tanah (debu).

Berita Rekomendasi

Untuk membuat tubuh manusia meninggal dunia menjadi tanah, salah satunya dengan dibakar.

Dalam ajaran Hindu, selain dipercaya sebagai dewa pencipta, Dewa Brahma memiliki wujud sebagai Dewa Api.

Jadi upacara Ngaben adalah proses penyucian roh dengan cara dibakar menggunakan api agar bisa kembali ke Sang Pencipta.

Api yang membakar dipercaya sebagai penjelmaan Dewa Brahma.

Api akan membakar semua kekotoran yang melekat pada jasad dan roh orang yang telah meninggal dunia.

Upacara Ngaben yang digelar dengan penerapan protokol kesehatan ketat di area Pantai Matahari Terbit, Sanur, Bali pada Jumat (8/10/2021).
Upacara Ngaben yang digelar dengan penerapan protokol kesehatan ketat di area Pantai Matahari Terbit, Sanur, Bali pada Jumat (8/10/2021). (Foto: (Dok. Kementerian Kesehatan))

Orang Hindu percaya bahwa manusia terdiri dari tiga lapisan, yakni raga sarira, suksma sarira, dan antahkarana sarira.

Raga sarira adalah badan kasar atau tubuh fisik manusia.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas