Andre Rosiade Dukung Erick Thohir Sapu Bersih Oknum Perampok di BUMN
Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade mendukung langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam upayanya melakukan bersih-bersih
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade mendukung langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam upayanya melakukan bersih-bersih perusahaan pelat merah dari perampok yang membuat BUMN merugi dan memiliki utang jumbo.
“Kita tentu mendukung bersih-bersih yang dilakukan oleh Pak Erick Thohir ya dalam rangka pembenahan dan juga pemberantasan korupsi di BUMN,” kata Andre, melalui keterangannya, Selasa (12/10/2021).
Andre mengatakan, tidak hanya melakukan pembersihan tetapi, pihaknya juga mendukung Kementerian BUMN melaporkan oknum yang membuat BUMN merugi ke penegak hukum, seperti halnya yang pernah dilakukan pelaporan terhadap kasus Jiwasraya ke Kejaksaan Agung beberapa waktu lalu.
“Dan kita tentu bukan bersih-bersih saja ya, kalau perlu kita dorong Kementerian BUMN melaporkan ke penegak hukum seperti yang dilakukan pada kasus Jiwasraya, Kementerian BUMN melaporkan hal itu ke Kejaksaan Agung, kita dukunglah sepenuhnya langkah-langkah Pak Menteri," ujarnya.
Andre menambahkan, pembersihan oknum-oknum perampok bagian dari transformasi BUMN agar dapat kembali mencatatkan tren positif.
Baca juga: Jangan Hanya Gimmick, Legislator PKS Minta Erick Thohir Tuntaskan Penanganan Korupsi di BUMN
“Iya betul transformasi dalam bentuk pembenahan efisiensi dan juga dalam bentuk bagaimana kedepan road map yang direncanakan oleh Kementerian BUMN dalam rangka pembenahan dan efisiensi serta efektifitas kerja bisa terwujud,” ujar Andre.
Andre menyarankan core value atau nilai dasar bagi BUMN yang berupa AKHLAK akronim dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif dapat diterapkan keseluruh BUMN.
“Pak Erick sudah punya core value yang namanya AKHLAK tinggal core value itu dilaksanakan lalu yang kedua bagaimana core value itu bisa berjalan dengan baik dan tepat,” kata legislator Partai Gerindra itu.
Selain itu, kata Andre, ke depan untuk mencegah terjadinya praktik korupsi dan mengantisipasi BUMN bermasalah meminta Erick menunjuk sosok Direksi dan Komisaris BUMN dari kalangan yang sudah jelas rekam jejak dan prestasinya.
“Yang ketiga tentu cara lainnya pemilihan managemen Direksi dan Komisaris tentu harus mengedepankan figur-figur yang punya track record dan rekam jejak yang jelas serta bebas dari permasalahan,” ucapnya.
Senada dengan Andre, pengamat Pusat Studi BUMN dari FEB Universitas Hasanudin Makassar, Mursalim Nohong mengatakan deklarasi transformasi yang dilakukan oleh Erick Thohir beberapa waktu lalu merupakan langkah awal dari sebuah perjalanan panjang untuk BUMN yang berkinerja.
“Penguatan dan rekonstruksi lingkungan internal misalnya melalui upaya bersih-bersih memang harus dilakukan apalagi jika berkontribusi terhadap kemerosotan capaian kinerja perusahaan selama ini," kata Mursalim.
Untuk mencegah terjadinya konflik kepentingan dalam tubuh perusahaan BUMN, ia menyarankan model rekruitmen human capital perusahaan sudah harus dititikberatkan pada kualitas atau kompetensi yang sangat dibutuhkan.
“Model menitip orang untuk suatu posisi pada perusahaan BUMN sudah harus ditinggalkan karena berpotensi untuk menimbulkan conflict of interest yang pada akhirnya kembali merusak kinerja perusahaan," ucapnya.
Selain itu, pemerintah juga harus memperkuat organisasi perusahaan melalui regulasi yang dibangun secara transparan agar menghasilkan orang-orang yang mumpuni, tidak hanya seorang menterinya saja yang berkualitas namun semua jajaran ikut berkontribusi secara positif.
“Orang-orang yang memang mau bekerja sama dalam meningkatkan kinerja. Transformasi akan berhasil jika setiap upaya yang dilakukan dikembangkan dalam suasana kebersamaan bukan hanya Menterinya saja," pungkasnya.