Aditya Merinding Kenang Percakapan Dirinya Dengan Jenderal Hoegeng di Teras Belakang Rumah
Aditya S Hoegeng masih mengingat percakapan dengan sang ayah, mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn) almarhum Hoegeng Iman Santoso
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aditya S Hoegeng masih mengingat percakapan dengan sang ayah, mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Iman Santoso di teras belakang rumah ibunya.
Percakapan itu, kata Aditya, begitu berkesan baginya.
Saat itu, kata dia, ia bertanya kepada Hoegeng mengapa ayahnya hanya membubuhkan nama Hoegeng pada tandatangannya.
Padahal, kata dia, nama lengkapnya memiliki tiga kata yakni Hoegeng Iman Santoso.
Ketika itu, kata Aditya, ayahnya hanya terdiam dan memegang tangannya.
Ayahnya, kata Aditya, kemudian menjawab pertanyaannya bahwa ia ingin membuktikan bahwa imannya betul-betul sentosa hingga akhir hayat.
Baca juga: Eks Kabareskrim: Hoegeng Adalah Sosok Teladan Agar Polri Dicintai Masyarakat
Hal tersebut disampaikannya dalam program Talk Highlight Radio Elshinta bertajuk 100 Tahun Hoegeng, Tauladan dan Inspirasinya pada Kamis (14/10/2021).
"Beliau sampaikan, Dit saya akan buktikan sampai saya meninggal bahwa iman saya betul-betul sentosa, baru saya pantas menyandang nama lengkap saya, Hoegeng Iman Santoso. Itu yang sangat... Saya setiap cerita ini merinding," kata Aditya.
Baca juga: Mengenal Sosok Jenderal Hoegeng, Tokoh Militer dengan Segudang Tanda Jasa dan Jabatan Pentingnya
Aditya mengatakan, cerita tersebut telah ia sampaikan saat pemakaman ayahnya kepada para hadirin selain berterima kasih kepada institusi Polri yang telah begitu luar biasa melayani ayahnya saat sakit sampai wafat.
"Saya sampaikan pada hadirin bahwa sampai saat ini beliau pantas menyandang nama lengkapnya Hoegeng Iman Santoso," kata Aditya.
Sosok Teladan Agar Polri Dicintai Masyarakat
Dalam kesempatan yang sama, mantan Kabaraskerim Polri sekaligus Ketua Umum Ikatan Sarjana Kepolisian RI Komjen Pol (Purn) Ito Sumardi mengaku kenal dekat dengan keluarga almarhum mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn) almarhum Hoegeng Iman Santoso.
Terutama, kata dia, dengan anak Hoegeng, Aditya S Hoegeng.
Ia pun sempat bertemu beberapa kali dengan Hoegeng saat masih hidup.
Bagi Ito, Hoegeng adalah sosok yang fenomenal sampai detik ini.
Menurutnya, hal itu karena Hoegeng memiliki integritas yang sangat tinggi.
Karakter Hoegeng, kata Ito, sangat tegas dan teguh dalam menjaga kehormatan terutama untuk institusi Polri.
Baca juga: 100 Tahun Jenderal Hoegeng, Keluarga Lakukan Ziarah dan Tumpengan
Selain itu, kata dia, Hoegeng adalah sosok polisi yang tanpa pamrih bekerja secara profesional, bekerja tanpa mengenal lelah, dan saling menghormati sesama anggota.
Di samping itu, kata Ito, Hoegeng memilikk sikap yang jarang ditemui di generasi Polri selanjutnya yakni memisahkan antara tugas di kantor dan di keluarga.
Hal tersebut disampaikannya dalam program Talk Highlight Radio Elshinta bertajuk 100 Tahun Hoegeng, Tauladan dan Inspirasinya pada Kamis (14/10/2021).
"Sehingga sosok Pak Hoegeng ini bagi kami-kami baik yang sudah Purnawirawan maupun yang masih berdinas adalah sosok yang fenomenal yang menjadi landasan atau pedoman bagi kami bagaimana sosok Polri yang dicintai oleh masyarakat," kata dia.
Baca juga: Mengenal Sosok Jenderal Hoegeng, Tokoh Militer dengan Segudang Tanda Jasa dan Jabatan Pentingnya
Karena itu, kata dia, anekdot yang disampaikan oleh mantan Presiden RI almarhum Gus Dur tentang pribadi Hoegeng sampai saat ini masih dikenang masyarakat.
Sehingga, kata dia, ketika masyarakat menemukan anggota Polri atau oknum anggota Polri yang melakukan kesalahan, maka mereka mengatakan mereka mendambakan adanya sosok Hoegeng saat ini.
Baca juga: Kisah Jenderal Hoegeng Iman Santoso Tolak Beri Surat Izin Untuk Putranya Mendaftar Akabri
Untuk itu, kata dia, sosok Hoegeng sangat bisa dijadikan teladan bagi generasi Polri saat ini meskipun kondisi dan situasi yang dihadapi di zaman Hoegeng berdinas dan sekarang sudah jauh berbeda
"Tapi tetap prinsip utamanya yaitu menjaga integritas dan juga tegas dan teguh menjaga kehormatan. Baik kehormatan pribadi maupun kehormatan bagi Kesatuan Kepolisian saya kira ini sampai kapanpun tidak akan berubah," kata Ito.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.