Satgas IDI Tanggapi Kasus Rachel Vennya Diduga Kabur saat Karantina: Jangan Merasa Punya Privilege
Ketua Satgas Covid-19 IDI tanggapi kasus Rachel Vennya yang diduga kabur saat karantina: Jangan Merasa Punya Previlege.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Beredar kabar dugaan selebgram Rachel Vennya kabur dari karantina kesehatan usai melakukan perjalanan dari Amerika Serikat (AS).
Dalam perkembangannya, diduga ada keterlibatan oknum TNI berinisial FS yang membantu Rachel lolos dari karantina.
Kasus tersebut juga membuat nama Rachel Vennya masuk trending di platform Twitter.
Terkait hal itu, Ketua Satgas Penanganan Covid- 19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban ikut memberi tanggapannya.
Baca juga: PROFIL Rachel Vennya, Selebgram yang Kabur dari Karantina Covid-19 hingga Seret Oknum TNI
Meski tak menyebut nama Rachel secara langsung, Zubairi menyayangkan sikap selebgram yang diduga kabur dari karantina.
Ditambah lagi, ada dugaan oknum TNI ikut terlibat di dalamnya.
Zubairi menegaskan, bagaimanapun kondisinya, seseorang harus menjalani karantina selepas dari perjalanan luar negeri.
Hal itu disampaikan Zubairi melalui akun Twitter-nya, @ProfesorZubairi, Kamis (14/10/2021).
"Siapapun Anda. Yang diduga selebgram dan diduga kabur, serta diduga dibantu petugas. "
"Anda tak dapat meninggalkan karantina atas alasan apapun," kata Zubairi.
Baca juga: Satgas Covid-19 Tegaskan Kasus Kaburnya Rachel Vennya dari Karantina Terus Diselidiki
Apalagi, kata Zubairi, negara asal yang dikunjungi tergolong negara dengan risiko penularan Covid-19 yang sangat tinggi.
Ia pun mengingatkan sang selebgram untuk tak memakai hak istimewa yang ia miliki dengan mempertaruhkan risiko virus Covid-19 ke masyarakat.
"Hal itu menempatkan risiko bagi masyarakat. Apalagi jika Anda datang dari negara berisiko super tinggi."
"Jangan merasa punya privilese (privilege)," imbuh dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.