Tanggapi Santai Sindiran Bambang Pacul soal Barisan Celeng, Ganjar Pranowo: agar Semua Tertib
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menanggapi sindiran bambang pacul soal barisan celeng. Anggap mengingatkan kader untuk tertib.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, memberikan tanggapan atas sindiran Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul, soal barisan celeng (babi hutan).
Diketahui sebelumnya, Bambang sempat menyebut para kader yang ikut mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024 dari PDIP adalah barisan celeng.
Ganjar pun menanggapi sindiran Bambang Pacul dengan santai.
Menurut Ganjar, sindiran tersebut hanya mengingatkan para kader untuk tertib pada aturan partai.
"Itu mengingatkan agar semua tertib, gitu aja," ujar Ganjar, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Rabu (13/10/2021).
Baca juga: Pengamat Tanggapi Anggota PDIP yang Sebut Kader Pendukung Ganjar Sebagai Celeng: Itu Berlebihan
Sebelumnya, pernyataan Bambang Wuryanto yang menyebut kader partai yang bicara soal calon presiden (capres) 2024 bukan banteng.
Namun, ia menyebut celeng, sebagai lanjutan adanya pengurus yang mendukung Ganjar Pranowo.
Kader tersebut adalah Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan, Purworejo Albertus Sumbogo.
Albertus Sumbogo mengatakan, simpatisan dan kader PDI Perjuangan yang mendukung Ganjar Pranowo hanya menyampaikan aspirasi sebelum Megawati memutuskan capres dari partai banteng itu untuk Pilpres 2024.
Ikhtiar politik ini supaya memengaruhi Bu Mega, bisa juga lebih objektif memandang kader PDIP yang baik dan memang punya kans menang,” kata Albertus, Senin (11/10/2021), seperti ditulis KOMPAS TV.
Di sisi lain, ia mengaku siap menerima sanksi hingga pemecatan sebagai kader PDIP, bila dinilai melanggar aturan partai.
“Saya sudah katakan sejak awal, kalau itu dianggap melanggar aturan partai, saya sudah siap kok. Diberi sanksi sampai dengan pemecatan sebagai pribadi, saya siap,” tegas Albertus.
Albertus merasa masih dalam barisan PDI Perjuangan. Dia mengaku, hanya menampung aspirasi masyarakat.
“Bagi saya, saya masih dalam barisan. Hak bicara, hak aspirasi itu dijamin oleh aturan. Saya tidak memutuskan yang harus jadi Ganjar, bukan. Aspirasi masyarakat ini kan perlu ditampung,” kata Albertus kepada KOMPAS TV.