Gaduh Soal Barisan Celeng, Ketua Seknas Ganjar Dipanggil DPP PDIP
Ketua DPC Seknas Ganjar Indonesia (SGI) Purworejo Albertus Sumbogo, dipanggil oleh Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan (DPP PDIP) pada Jumat (15/10).
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPC Seknas Ganjar Indonesia (SGI) Purworejo Albertus Sumbogo, dipanggil oleh Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan (DPP PDIP) pada Jumat (15/10/2021) ini.
Sumbogo yang juga menjabat Wakil Ketua DPC PDIP Purworejo itu membenarkan hal tersebut.
Dirinya mengaku telah tiba di Jakarta dan akan bertemu dengan DPP PDIP pada pukul 14.00 WIB.
"(Pertemuan) pukul 14.00 WIB," ungkap Albertus, saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (15/10/2021).
Namun, Albertus belum menjelaskan secara rinci terkait topik yang akan dibahas dalam pertemuannya dengan DPP PDIP itu.
Untuk mengonfirmasikan hal tersebut kepada DPP PDIP, Tribunnews telah menghubungi Komarudin Watubun, Ketua DPP PDIP bidang Kehormatan Komarudin Watubun PDIP, sejak Kamis (14/10/2021) malam.
Baca juga: Polemik Banteng Vs Celeng, Berpotensi Pecah Belah antara Kader PDIP
Namun, hingga kini belum ada respons dari Komarudin Watubun.
Internal PDIP Gaduh karena Ada Barisan Celeng Berjuang
Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Purworejo Albertus Sumbogo menanggapi sebutan "celeng" bagi kader yang mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Dalam sebuah kesempatan, Ketua DPD PDIP Jawa Tengah (Jateng) Bambang Wuryanto memunculkan istilah bukan banteng, tetapi celeng bagi kader PDIP yang mendeklarasikan capres.
”Adagium di PDIP itu, yang di luar barisan bukan banteng. Itu namanya celeng. Jadi, apapun alasan itu yang deklarasi, kalau di luar barisan ya celeng,” ujar Bambang Pacul.
Menanggapi hal itu, Albertus merasa masih dalam barisan PDI Perjuangan. Dia mengaku, hanya menampung aspirasi masyarakat.
Baca juga: Pengamat Tanggapi Anggota PDIP yang Sebut Kader Pendukung Ganjar Sebagai Celeng: Itu Berlebihan
"Bagi saya, saya masih dalam barisan. Hak bicara, hak aspirasi itu dijamin oleh aturan. Saya tidak memutuskan yang harus jadi Ganjar, bukan. Aspirasi masyarakat ini kan perlu ditampung,” kata Albertus kepada KOMPAS TV, Senin (11/10/2021).