Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

MUI: Dahulukan Kemaslahatan Saat Merayakan Maulid Nabi, Jangan Sampai Muncul Klaster Baru Covid-19

Umat Islam dipersilakan untuk kembali salat berjamaah di masjid kalau di daerah yang penyebaran virusnya sudah terkendali.

Penulis: Reza Deni
Editor: Dewi Agustina
zoom-in MUI: Dahulukan Kemaslahatan Saat Merayakan Maulid Nabi, Jangan Sampai Muncul Klaster Baru Covid-19
(Dok. Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta)
Acara serbuan vaksinasi Covid-19 yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan pihaknya tidak membuat panduan khusus tentang penyelenggaraan Maulid Nabi Tahun 2021 yang akan jatuh pada 19 Oktober 2021 mendatang.

Namun ia mengatakan, kaidah yang harus diutamakan terkait Maulid Nabi adalah dar'ul mafasid muqoddam ala jalbil masholih.

Artinya, meninggalkan dan menjauhi kemafsadatan harus didahulukan dan kedepankan dari mengambil kemashlahatan.

"Menyelenggarakan acara Maulid Nabi jelas baik. Tapi jangan sampai gara-gara mengikuti acara tersebut, klaster baru penularan virus terbentuk kembali sehingga masalah yang kita hadapi membuat kehidupan kita kembali terpuruk dan itu tentu jelas tidak kita inginkan," kata Anwar dalam keterangan yang diterima Tribunnews, Kamis (14/10/2021).

Terkait Maulid Nabi, katanya, bisa dilihat kembali fatwa-fatwa MUI yang ada terutama menyangkut Fatwa MUI Nomor 14 tahun 2020.

Baca juga: Sanksi yang Menanti ASN Jika Nekat Bepergian dan Cuti saat Libur Maulid Nabi

Anwar menyebut, fatwa itu menjelaskan bahwa umat Islam dianjurkan tidak berkumpul-kumpul dan atau melakukan salat berjamaah di masjid di daerah yang memang tingkat penyebaran virusnya tidak terkendali.

"Karena hal demikian jelas berbahaya dan berisiko akan terjadi penularan jelas akan sangat tinggi," katanya.

BERITA REKOMENDASI

Akan tetapi, kata Anwar, umat Islam dipersilakan untuk kembali salat berjamaah di masjid dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ada kalau di daerah yang penyebaran virusnya sudah terkendali.

"Ini penting kita lakukan sebagai tindak berhati-hati supaya jangan muncul kembali klaster dan gelombang penularan baru," lanjut Anwar.

Anwar mengatakan umat Islam harus tahu terlebih dahulu dari para ahli dan pihak pemerintah tentang situasi dan kondisi penyebaran virus di daerah tempat tinggal.

"Kalau sudah melandai dan dirasa sudah aman, ya silakan masyarakat untuk melaksanakan acara tersebut, tapi karena virus itu tidak terlihat oleh mata, maka kita masyarakat tetap dituntut harus waspada dan caranya, yaitu dengan tetap menghormati protokol kesehatan yang ada," katanya.

"Meskipun penyebaran virus Covid-19 sudah agak melandai, saya tetap mengimbau masyarakat agar tetap lebih mengedepankan kemaslahatan. Saya minta masyarakat agar tetap rasional dan selalu waspada karena inilah langkah terbaik bagi kebaikan dan kemaslahatan kita semua," katanya. (Tribun Netwok/Reza Deni/sam)


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas