Teknologi Tidak Bisa Sepenuhnya Menggantikan Peran Guru
Saat ini aplikasi pendidikan telah melakukan banyak hal, namun perangkat ini tak dapat sepenuhnya menggantikan pendidik manusia.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Co-founder LatihID Muhammad Nabil Satria mengungkapkan, saat ini aplikasi pendidikan telah melakukan banyak hal.
Namun, menurutnya, perangkat ini tak dapat sepenuhnya menggantikan pendidik manusia.
Hal ini diungkapkan oleh Nabil dalam konferensi para praktisi pendidikan dunia yang digelar oleh EdHeroes Forum Asia: Indonesia Chapter.
"Saya percaya teknologi tidak menggantikan guru sepenuhnya. Ia hanya sarana untuk membantu pembelajaran," kata Nabil melalui keterangan tertulis, Senin (18/10/2021
Baca juga: Kemendikbudristek Imbau Para Guru Siapkan Diri Jelang Seleksi PPPK Tahap 2
Saat ini mesin dan teknologi dapat menggantikan sebagian peran guru, namun tidak pada dua hal, yaitu membangun motivasi dan karakter.
Mesin kurang memiliki kreativitas dan emosi yang memegang peran penting dalam memenuhi pendidikan yang layak bagi siswa.
Para ahli sepakat, cara pandang guru harus berubah saat ini, karena teknologi telah mengambil peran sedemikian jauh.
Baca juga: Literasi Digital Madrasah, Upaya Kemenag Tingkatkan Kualitas Guru
Sementara itu, Founder and CEO Global Moonshots in Education, Esther Wojcicki, meminta para guru mengubah mindset dan dengan demikian cara mereka mengajar juga harus diubah.
"Kita perlu bergerak mendampingi siswa. Tak perlu menjadi super pintar, tapi harus bisa memotivasi," kata Esther.
Paradigma baru tak hanya harus dimiliki guru, tetapi juga orang tua siswa.
Orang tua juga menganggap mereka lebih banyak tahu tentang anak-anak.
Seperti diketahui, EdHeroes Forum Asia: Indonesia Chapter adalah forum pendidikan di Asia.
Indonesia menjadi negara pertama dari sejumlah seri pertemuan di sejumlah negara.
Acara ini dihadiri oleh 90 narasumber dari berbagai negara dan 5 perwakilan Kementerian RI.
Baca juga: 8.053 Guru Mulai Jalani Pendidikan Program Guru Penggerak Angkatan ke-4 Selama 9 Bulan