Transisi ke Endemi, Indonesia Jajaki Tiga Produsen Obat Covid-19
Indonesia kini menjajaki sejumlah kerja sama dengan produsen obat antivirus yang memiliki potensi mampu mengatasi Covid-19.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia kini menjajaki sejumlah kerja sama dengan produsen obat antivirus yang memiliki potensi mampu mengatasi Covid-19.
Adapun tiga merk obat antivirus tersebut yakni Molnupiravir dari Merck, AT-527 yang dikembangkan oleh Rosche dan Atea Pharmaceutical, serta proxalutamide yang diproduksi oleh Kintor Pharmaceutical.
Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual, Senin (18/10/2021).
"Sekarang kita sedang menjajaki beberapa obat-obatan antivirus baru yang promising atau memberikan harapan dan sekarang sedang ramai dibicarakan antara lain adalah Molnupiravir dari Merck," kata Budi.
Lanjut Budi, pihaknya juga mempelajari obat antivirus lain dengan merk AT-527 yang dikembangkan oleh Rosche dan atea pharmaceutical.
"Kita juga sedang mempelajari obat proxalutamide yang diproduksi oleh Kintor pharmaceutical. Jadi kita terus memonitor perkembangan obat-obatan untuk virus-virus Covid-19 ini," terang Budi.
Baca juga: Menkes Perkirakan 59% Masyarakat Terima Vaksin Covid-19 Dosis Lengkap Hingga Akhir Tahun Ini
Mantan Dirut Bank Mandiri ini berharap produsen obat antivirus tersebut dapat pelaksanaan uji klinis tahap 3 di Indonesia.
"Untuk obat-obatannya memang promising kami akan menawarkan agar uji klinis tahap 3 nya juga bisa dilakukan di Indonesia. Sehingga dengan demikian kita bisa lebih cepat mengetahui kecocokan dari obat-obatan Covid-19 baru ini agar bisa digunakan ke rakyat kita," jelas menkes.
Pihaknya pun menegaskan terus memonitor perkembangan obat-obatan tersebut.
Diharapkan, selain terus memperluas cakupan vaksinasi dan memperkuat 3M dan 3T, mendatangkan obat-obatan juga dapat mempercepat transisi pandemi ke endemi.
"Harapannya agar bisa menangani pandemi ini dan kalau kita sudah melengkapi vaksin dengan obat-obatan diharapkan transisi dari pandemi menjadi endemi akan bisa lebih cepat kita lakukan," kata Budi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.