Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anies dan Ganjar Dideklarasikan Capres oleh Relawan, Bagaimana dengan Airlangga dan Ketua Umum PPP?

Dia memprediksi dalam waktu dekat pun bakal ada relawan yang mendukung sosok yang berpotensi capres, misalnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Anies dan Ganjar Dideklarasikan Capres oleh Relawan, Bagaimana dengan Airlangga dan Ketua Umum PPP?
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa menyambangi Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dukungan untuk bakal calon kandidat Pilpres 2024 mulai bermunculan.

Kemarin, Kelompok masyarakat yang menamakan diri Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) mendeklarasikan dukungan untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju menjadi kandidat Pilpres 2024.

Sebelumnya, sekelompok masyarakat menamakan diri Sahabat Ganjar mendeklarasikan dukungan untuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo maju ke Pilpres 2024 pada Minggu (20/6/2021).

Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menilai wajar para relawan muncul untuk mendukung sosok tertentu, untuk dijagokan dalam pemilihan presiden 2024.

Dia memprediksi dalam waktu dekat pun bakal ada relawan yang mendukung sosok yang berpotensi capres, misalnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

"Wajar saja kan ada juga relawannya Ganjar sudah terbentuk mendeklarasikan."

"Sekarang ada lagi relawannya Anies, nanti sebentar lagi ada relawannya Ridwan Kamil," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/10/2021).

Berita Rekomendasi

Bagaimana dengan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa?

"Kalau Suharso Monoarfa (Ketum PPP) tidak perlu bikin relawan, punya partai dia, tidak perlu deklarasi," imbuhnya.

Anggota Komisi III DPR itu mengatakan, dalam era demokrasi, ekspresi menunjukkan dukungan terhadap tokoh tertentu diperbolehkan.

Namun, bagi partai politik, khususnya PPP, tak akan terburu-buru menetapkan siapa yang bakal diusung sebagai capres 2024.

Baca juga: Relawan Deklarasikan Anies Capres 2024, PKS: Ekspresi Masyarakat Mencari Alternatif Pemimpin

"Kalau sekarang itu ibarat main catur, masih langkah kuda, kadang maju kadang mundur," ucapnya.

Mengukur Baju

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyiapkan ketua umum Suharso Monoarfa menjadi calon wakil presiden (cawapres) dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi menyatakan, PPP 'ngukur baju' alias bersikap realistis dengan kekuatan PPP saat ini di parlemen.

Hal itu ia sampaikan dalam Dialektika Demokrasi bertajuk 'Membaca Peta Koalisi dan Potensi Kontestasi 2024', di Media Center Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/10/2021).

Awalnya, Baidowi menyinggung kemungkinan hadirnya tiga poros dalam pilpres mendatang.

Dia mengatakan PPP sebagai partai berbasis Islam, masih tetap signifikan bersanding dengan partai lainnya, meski hanya memiliki suara sebesar 4,5 persen saat Pemilu 2019.

"Satu poros PDIP, satu poros Golkar, dan satu lagi poros lainnya."

"Di poros yang lain itu, itu tergantung PPP juga, apakah PPP tertarik dengan poros ketiga, misalkan Nasdem, PAN, PPP itu sudah 21 persen."

"Itu memang memungkinkan, tetapi kita tak membicarakan jauh ke sana," ujar anggota Komisi VI DPR itu.

Pria yang akrab disapa Awiek itu menyatakan, PPP sebagai partai religius bakal melengkapi partai-partai nasionalis yang memiliki suara besar.

Katanya, PPP terbuka peluang berkoalisi dengan Golkar atau Gerindra untuk melengkapi sisi partai religius.

"Bahkan, kehadiran PPP sebagai salah satu partai partai identitas yang berasas Islam, dibutuhkan kehadirannya di situ," paparnya.

Realitas politik membuat PPP mesti realistis menghadapi Pilpres 2024.

Namun, PPP tetap bisa mengajukan Suharso Monoarfa sebagai cawapres di Pilpres 2024.

"Kami apresiasi kepada Partai Golkar yang mendeklarasikan Pak Airlangga sebagai capres, karena beliau punya kekuatan."

"Kalau partai kami, Ketua Umum PPP (Suharso Monoarfa) mendeklarasikan sebagai capres, kenapa tidak ngukur baju?"

"Kalau kemudian Ketum PPP mendeklarasikan sebagai cawapres saya kira bajunya pas," bebernya.

Berat

Ujang Komaruddin, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review menilai, peluang Suharso menjadi cawapres akan berat.

"Saya melihat peluang Suharso berat, karena elektabiltasnya tak ada," kata Ujang saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (16/10/2021).

Ujang mengatakan, bertarung sebagai cawapres juga harus bermodalkan elektabilitas yang bagus.

Sebab, untuk meningkatkan kekuatan seorang calon presiden (capres), juga dibutuhkan cawapres yang memiliki elektabilitas tinggi.

"Jadi nanti kelihatannya capresnya tak akan mau terhadap Suharso," ulas Ujang.

Namun di balik itu, Ujang melihat wajar jika para ketua umum partai didorong untuk berkontestasi dalam pemilu.

Sebab, hal itu akan memberikan dampak kepada kenaikan suara partai.

"Karena agar partainya punya efek ekor jas dalam pemilu."

"Jika ketumnya nyapres, maka partainya terkerek pemberitaannya," papar Ujang.

Bersatu

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar rapat pimpinan nasional (rapimnas) I, Jumat (12/3/2021).

Dalam rapat tersebut, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa memberikan pidato politiknya.

Ada pemandangan menarik saat Suharso memanggil Djan Faridz naik ke mimbar.

Suharso memanggilnya dengan sebutan kawan lama.

Djan sempat berada di kubu seberang, yakni PPP Muktamar Jakarta, dan menjabat sebagai ketum.

Kini, Djan menjabat anggota Majelis Kehormatan PPP di bawah Ketum Suharso.

Djan Faridz pun menyambut hangat penghormatan dari pucuk pimpinan partai berlambang kakbah tersebut.

"Puji syukur ke hadirat Allah SWT, sahabat tercinta saya menjadi Ketum PPP."

"Selain doa, saya siap kok bantu beliau (Suharso Monoarfa)," ujar Djan Faridz dalam rapimnas yang disiarkan secara virtual, Jumat (12/3/2021).

Djan berharap PPP bisa tetap eksis dan semakin jaya di dalam perpolitikan nasional.

"Kita harus melihat ke depan, bagaimana PPP ini tetap eksis di dunia politik dan manfaat untuk Umat Islam khususnya."

"Jadi jangan sampai kita ini sudah bersatu, saya sudah bersatu dengan beliau, terus manfaat buat PPP-nya kurang," tuturnya.

Menurutnya, ini akan jadi tantangan para kader PPP ke depan.

"Insyaallah dengan doa beliau dan kiai-kiai yang ada di seluruh Indonesia PPP bisa kembali jaya," ujar Djan.

Bagaimana dengan Airlangga?

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia memberikan penjelasan mengenai langkah Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang hingga kini belum juga mendeklarasikan diri untuk maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 meski mendapat dukungan dari Kader.

Kata Doli, alasan terbesarnya karena Ketum Golkar itu saat ini masih fokus menjabat dan mengemban tanggung jawab sebagai Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian.

Tak hanya itu, Airlangga sendiri juga saat ini masih memiliki tugas sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).

"Persoalannya sekarang itu, Pak Airlangga punya tanggung jawab besar. Negara memberikan kepercayaan melalui presiden, sebagai menko, KPC-PEN. Tentu kami pun juga mendorong dan bisa memahami tugas negara jauh lebih penting, makanya fokus pak Airlangga masih pada tugasnya," kata Doli saat ditemui di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, dikutip Rabu (20/10/2021).

Baca juga: Bersaing Ketat di Hasil Survei, Tiga Nama Bakal Capres Ini Belum Tentu Ikut Pilpres 2024, Kenapa ? 

Baca juga: Resmi Jadi Tersangka, KPK Terbangkan Bupati Kuansing dari Pekanbaru ke Jakarta Sore Ini

Pernyataan tersebut disampaikan Doli ketika disinggung terkait deklarasi yang diutarakan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar untuk Pilpres mendatang.

Kendati Airlangga belum resmi deklarasi, namun Doli mengisyaratkan kesiapan dari Menko Perekonomian itu untuk menerima dukungan para kader untuk maju dalam kontestasi Pilpres.

Hanya saja kata dia, Airlangga akan menyatakan kesiapannya maju Pilpres atau deklarasi diri pada waktu yang tepat.

"Sebagai kader terbaik partai, saya kira kalau diberi amanah partai, panggilan kepercayaan dari publik, rakyat, saya kira Insya Allah Pak Airlangga siap," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas