Menko PMK: Penyiapan SDM Unggul Tak Hanya Fokus Usia Produktif
Muhadjir Effendy mengatakan Pemerintah tak hanya fokus mengurus usia produktif, namun tetap perhatikan warga lanjut usia.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan Pemerintah tak hanya fokus mengurus usia produktif, namun tetap perhatikan warga lanjut usia.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan generasi Indonesia Emas 2045.
Pemerintah memandang penting akses dan partisipasi di dunia digital bagi semua kelompok umur termasuk lanjut usia (lansia).
"Untuk itu, perlu menumbuhkan kesadaran akan pentingnya inklusi digital bagi lansia dan sekaligus memberikan pelindungan dari dampak yang ditimbulkannya," tutur Muhadjir melalui keterangan tertulis, Kamis (21/10/2021).
Menurutnya, PWRI sebagai organisasi kemasyarakatan yang menghimpun para pensiunan Pegawai Negeri Sipil juga perlu terus beradaptasi dalam era kemajuan teknologi digitalisasi ini.
Selain itu membangun sistem informasi keanggotaan yang dapat mengakses informasi layanan-layanan yang dibutuhkan oleh para anggota.
Sementara itu, Muhadjir menyinggung era bonus demografi.
Baca juga: Kemenko PMK: Pemerintah Siapkan Road Map dari Pandemi Menuju Endemi
Penduduk usia produktif nantinya akan menanggung beban mereka yang berusia lansia.
Mengingat jumlah penduduk usia produktif akan jauh lebih banyak daripada yang nonproduktif, tantangannya adalah bagaimana mempersiapkan mereka agar juga mampu menjadi angkatan kerja yang produktif.
"Kalau di Jerman, struktur industrinya sudah sangat mapan. Sehingga kalau ada lulusan 1 juta anak Jerman yang mau memasuki dunia kerja maka ada 1 juta yang mau pensiun. Nah di Indonesia, begitu ada lulusan 3 juta yang cari kerja, yang pensiun belum ada. Tentu ini berat," ungkap Muhadjir.
Menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut, selain harus melakukan ekspansi di bidang industri terutama padat karya juga yang terpenting mempersipkan semua generasi termasuk lansia agar siap menghadapi tantangan zaman.
Baca juga: Menko PMK Minta Anak dan Perempuan Korban Gempa Bali Dapat Perhatian Khusus
"Intinya membangun manusia itu dari yang hulu sampai ke hilir. Dalam siklus pembangunan manusi, mulai dari 1000 Hari Pertama Kehidupan hingga post-produktif atau usia 65 tahun harus dipersiapkan betul-betul untuk mencapai cita-cita Indonesia di 2045," pungkas Muhadjir.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2021 sebanyak 139,81 juta orang atau naik 1,59 juta orang dibanding Agustus 2020.
Setiap tahun juga terdapat 3,8 juta yang lulus dari SMA, SMK, ataupun MA serta 1,9 juta lulus dari perguruan tinggi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.