Rapor 2 Tahun Jokowi-Ma'ruf, Obrolan Virtual Overview Tribunnews Hadirkan Politisi PDIP dan PKS
Program Obrolan Virtual (Overview) Tribunnews edisi hari ini, Kamis, 21 Oktober 2021 akan membahas rapor 2 tahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin genap berusia 2 tahun pada Rabu (20/10/2021).
Lantas seperti apa rapor Jokowi-Ma'ruf dalam 2 tahun ini?
Program Obrolan Virtual (Overview) Tribunnews edisi hari ini, Kamis, 21 Oktober 2021 akan membahasnya.
Disiarkan secara langsung, Overview Tribunnews dengan tema "Rapor 2 Tahun Jokowi-Ma'ruf" menghadirkan 3 narasumber secara daring.
Mereka ialah :
1. Pengamat Psikologi Politik UNS Solo, Moh Abdul Hakim
2. Politisi PDIP, Andreas Hugo Pareira
3. Ketua DPD PKS Solo, Daryono
Acara ini dapat disaksikan melalui akun YouTube Tribunnews, YouTube TribunS olo Official, dan Facebook Tribunnews.com.
Survei Sebut 60 Persen Puas
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Lembaga Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menggelar survei nasional terkait 2 tahun pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Diketahui, survei SMRC digelar pada 15-21 September 2021 ini.
Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.220 responden.
Adapun Margin of Error (MoE) survei ini sebesar ± 3,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Dalam survei tersebut, didapat hasil bahwa sebesar 68,5 persen puas terhadap kinerja Jokowi-Ma'ruf.
Baca juga: SMRC: Kondisi Politik Tanah Air Selama 2 Tahun Terakhir Cenderung Memburuk
"Yang kurang/tidak puas 29,5 persen, dan yang tidak tahu/tidak menjawab 2 persen," kata Direktur Ekskutif SMRC, Sirojudin Abbas, saat memaparkan hasil survei SMRC secara virtual, Selasa (19/10/2021).
Kesimpulan SMRC, kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi-Ma'ruf relatif stabil.
Sirojudin menambahkan SMRC juga meneliti anggapan publik terhadap pemerintahan Jokowi-Ma'ruf secara spesifik, yakni terkait pemberantasan korupsi.
Hasilnya sebagian besar responden menilai korupsi di Indonesia tahun ini semakin banyak.
"Ada 49,1 persen warga yang menilai korupsi di negara kita pada umumnya sekarang ini semakin banyak dibanding tahun lalu. Yang menilai semakin sedikit ada 17,1 persen, dan ada 27,8 persen yang menilai sama saja. Yang tidak tahu 6 persen," lanjut Sirojudin.
Baca juga: Presiden Jokowi Kendarai Rantis Sapa Masyarakat di Tarakan
Kemudian SMRC juga meneliti pandangan publik terhadap penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
Hasilnya yakni 11,8 persen menjawab sangat puas, 56,7 persen menjawab puas, ada 23,5 persen responden kurang puas, 6 persen responden tidak puas, dan 2 persen menjawab tidak tahu.
Namun, dikatakan Sirojudin, kepuasan ini cenderung menguat dalam setahun terakhir, yang mana pada Oktober 2020 tingkat kepuasan terhadap penanganan Covid-19 sebesar 60,7 persen menjadi 64,6 persen pada September 2021.
SMRC juga meneliti kinerja Jokowi-Ma'ruf dalam menangani masalah ekonomi.
"Dalam survei September 2021, hanya 17 persen publik yang menilai kerja pemerintah semakin baik dalam mengurangi pengangguran. Yang menilai semakin buruk 47 persen, yang menilai tidak ada perubahan 34 persen, dan yang tidak tahu 3 persen," papar Sirojudin.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto/Shella Latifa/Reza Deni)