Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Strategi Kepala BNPB Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Jelang KTT G20 di Bali

Ganip menegaskan pihaknya telah menyiapkan strategi untuk membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia mampu menyelenggarakan sejumlah event dunia.

Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Strategi Kepala BNPB Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Jelang KTT G20 di Bali
istimewa
Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsiro saat memberikan arahan dalam deklarasi Pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) dan deklarasi Gojek Peduli Becana se Bali di Gedung Krisna Oleh-Oleh Bali di Banjar Blangsing, Gianyar, Bali, Selasa (26/10/2021). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPP) sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Ganip Warsito memberikan arahan dalam deklarasi Pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) dan deklarasi Gojek Peduli Becana se-Bali

Dalam kesempatan tersebut, Ganip menegaskan pihaknya telah menyiapkan strategi untuk membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia mampu menyelenggarakan sejumlah event dunia sesuai prosedur dan protokol kesehatan sesuai standar yang telah ditetapkan WHO.

Hal tersebut menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta agar semua pihak mengantisipasi lonjakan gelombang Covid-19 menjelang KTT G-20 di Provinsi Bali.

Selain akan menjadi tempat berlangsungnya KTT G20, sejumlah agenda penting juga akan dihelat di Pulau Seribu Pura ini.

Di antaranya tuan rumah ajang bulutangkis internasional pada akhir November 2021.

Serta tuan rumah Konvensi tentang bahaya merkuri, COP-4 Minamata Convention pada Maret 2022, dan Pertemuan G-20 pada Oktober 2022.

Baca juga: Panglima TNI Perintahkan Jajarannya Waspadai Potensi Lonjakan Kasus Covid-19

Berita Rekomendasi

"Kita harus bisa membuktikan kepada dunia bahwa bangsa Indonesia sanggup untuk melaksanakan event tersebut dengan tetap memperhatikan prosedur dan protokol kesehatan sesuai standar dari WHO," ujar Ganip di Gedung Krisna Oleh-Oleh Bali, Banjar Blangsing, Gianyar, Bali, Selasa (26/10/2021).

Ganip melanjutkan, permintaan Presiden Jokowi sangat beralasan karena pemerintah pusat bersama Pemprov Bali, telah memutuskan untuk membuka kembali pariwisata di Bali sejak 14 Oktober 2021.

Keputusan ini diambil atas pertimbangan dan evaluasi penanganan Covid-19 di Bali, yang dianggap baik dan siap untuk mulai menerima kembali wisatawan dan menyelenggarakan event-event, baik skala nasional maupun internasional.

"Keputusan ini tentu saja memiliki implikasi, bahwa Pemda bersama masyarakat dan pelaku usaha, benar-benar harus menyiapkan diri sebaik mungkin, agar pembukaan kembali kegiatan ekonomi, bisa berjalan berkelanjutan dengan didukung penerapan disiplin protokol kesehatan yang tinggi," ucapnya.

Ganip mengatakan semua pihak patut bersyukur bahwa pengendalian Covid-19 di Indonesia berjalan lebih cepat dan lebih baik dibanding negara-negara tetangga yang masih berjibaku dengan kenaikan kasus, akibat serangan varian-varian baru Covid-19.

Baca juga: Menkes: Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Usia 5-11 Tahun Direncanakan Awal 2022

"Strategi utama pengendalian Covid-19 dari pandemi menuju endemi yaitu dengan disiplin 3M yang kuat, pelaksanaan 3T yang tinggi, dan cakupan serta percepatan vaksinasi yang luas, wajib menjadi perhatian bagi pemerintah provinsi dan kabupaten/kota," ujar Ganip.

BNPB sendiri, menurut Ganip, pada bulan Mei 2022 nanti akan menjadi pengampu satu perhelatan internasional di bidang penanggulangan bencana yakni Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) yang akan dilaksanakan di Nusa Dua, Bali.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas