POPULER NASIONAL Kasus Anggota Polisi yang Jadi Sorotan | Siapa yang Pantas Jadi Pengganti Fadjroel?
Enam kasus anggota polisi yang jadi sorotan, hingga sosok pengganti Fadjroel Rachman. Simak berita populer nasional Tribunnews berikut ini.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini berita populer nasional Tribunnews selama 24 jam terakhir.
Kasus penganiayaan yang dilakukan Kapolres Nunukan, AKBP SA, terhadap anggotanya, menjadi sorotan.
Tak hanya kasus penganiayaan, ada kasus lainnya yang melibatkan anggota kepolisian hingga menjadi perhatian publik.
Sementara itu, pakar komunikasi dan politisi menyebut sejumlah nama yang dinilai pantas menggantikan Fadjroel Rachman sebagai Juru Bicara Presiden.
Seperti diketahui, Fadjroel telah resmi dilantik menjadi Dubes Kazakhstan.
Baca juga: PROFIL Kapolres Nunukan AKBP SA yang Aniaya Anggotanya, Pernah Selamat dari Ledakan Gudang Senjata
Baca juga: Harta Kekayaan Kapolres Nunukan, AKBP SA, yang Aniaya Anggotanya, Total Rp 685 Juta
Dirangkum Tribunnews, simak berita populer nasional berikut ini:
1. Ketum KNPI Sebut Pernyataan Gus Yaqut Tak Ada yang Salah
Ketua Umum DPP KNPI, Noer Fajrieansyah, menyebut tak ada yang salah dengan ucapan Menteri Agama, Gus Yaqut.
Menurutnya, apa yang disampaikannya di forum internal, bukanlah sesuatu yang perlu dipermasalahkan.
"Itu forum internal NU, kan sudah jelas maksudnya untuk memotivasi para santri," ujar Fajrie, sapaan dia melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (26/10/2021).
Fajrie menegaskan, publik harus ingat kalau semenjak ditetapkannya hari santri menjadi hari nasional, hal tersebut menjadi kebanggaan tersendiri bagi semua santri, alumni pesantren, para kyai, dan tentunya bangsa negara.
"Perjuangan para para santri dan kyai pun sudah sewajarnya mendapat apresiasi dari negara. Ini yang saya lihat dari pernyataan Menag, konteksnya lebih kepada apresiasi dan motivasi," jelas mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tersebut.
2. Enam Kasus Anggota Polisi yang Jadi Sorotan
Baca juga: Kasus Kapolres Nunukan Pukul Anak Buah Berujung Pemecatan, Korban Minta Maaf karena Sebar Video
Baca juga: Fakta Kapolres Nunukan AKBP SA Pukul Anak Buah, Asal Usul Video Tersebar Hingga Dicopot dari Jabatan
Polri masih terus menjadi sorotan berkaitan anggotanya yang diduga melakukan pelanggaran kode etik.
Tidak hanya persoalan etik, beberapa pelanggaran diduga masuk dalam ranah pidana.
Terbaru, Kapolres Nunukan, AKBP SA, menjadi sorotan setelah aksinya menendang dan memukul anak buahnya terekam kamera CCTV dan viral di media sosial.
Sebelumnya, sejumlah kasus pelanggaran etik oleh anggota polisi juga mengemuka mulai dari tindakan membanting mahasiswa, penggunaan mobil dinas untuk pacaran, hingga dugaan pelecehan seksual.
Catatan Tribunnews, terdapat sedikitnya enam kasus pelanggaran yang mengemuka di bulan Oktober ini.
3. Siapa yang Pantas Jadi Pengganti Fadjroel Rachman?
Pelantikan Dubes RI untuk beberapa negara sahabat telah digelar.
Fadjroel Rachman pun resmi dilantik menjadi Dubes Kazakhstan.
Lantas siapa pengganti Fadjroel di posisi jubir Presiden Jokowi?
Baca juga: Kesalahan Besar jika Posisi Jubir Presiden Dikosongkan Sepeninggal Fadjroel Rachman
Baca juga: PPP Harap Jubir Presiden Pengganti Fadjroel Memiliki Komunikasi Publik yang Bagus
Pakar Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, menilai sosok yang pas untuk menjadi juru bicara Presiden pengganti Fadjroel Rachman harus memiliki latar belakang komunikasi.
Alasannya, kata Emrus, orang yang memahami konsep teori komunikasi dan etika komunikasi serta lebih profesional memang harus berlatarbelakang komunikasi.
4. Kata Saksi soal Pembuntutan Anggota Laskar FPI
Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat, disebut menjadi orang yang memerintahkan tujuh anggota kepolisian untuk melakukan pembuntutan terhadap rombongan Muhammad Rizieq Shihab, dengan surat perintah penyelidikan (sprindik).
Hal itu terungkap, dalam kesaksian Toni Suhendar yang dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) sebagai saksi dalam sidang lanjutan perkara yang menewaskan 6 anggota laskar FPI, Selasa (26/10/2021).
Toni sendiri merupakan anggota Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya yang juga mendapat mandat untuk melakukan pembuntutan tersebut.
Hal itu terungkap saat jaksa menanyakan kepada Toni terkait perintah untuk melakukan pembuntutan itu berdasar arahan siapa.
Toni menjawab, perintah itu datang dari pimpinan di Direktorat Kriminal Umum, yakni Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat.
Baca juga: Sidang Kasus Unlawful Killing, Saksi Polisi Beberkan Alasan Tak Bawa Borgol Saat Buntuti Laskar FPI
Baca juga: Selain Samurai, Anggota Brimob Polda Jabar Lihat Ada Senjata Api Revolver di Mobil Laskar FPI
5. Alasan Menkes Tak Beri Subsidi PCR
Polemik harga tes PCR masih menjadi perbincangan.
Terlebih adanya narasi mengenai subsidi harga Tes PCR.
Kendati demikian, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, telah memberi penegasan.
Ia menyebut harga Tes PCR di Indonesia sudah tergolong murah.
Budi Gunadi Sadikin meminta kepada masyarakat untuk tak bandingkan harga tes PCR di Indonesia dengan India.
Baca berita populer lainnya
(Tribunnews.com)