Profil Jialyka Maharani, Anggota DPD dan MPR RI Termuda, Dapat Rekor MURI, Putri Mantan Bupati OI
Berikut ini profil Jialyka Maharani, anggota DPD dan MPR RI termuda yang mendapatkan rekor MURI.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
Tak berselang lama setelah lulus, Jialyka mencalonkan diri sebagai senator dan berhasil terpilih.
Baca juga: Ketua DPD RI Siap Perjuangkan Status IAIS Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas
Baca juga: Waka DPD RI Mahyudin Ajak Uniba Berikan Kajian tentang Demokrasi Berbiaya Murah
Pada Oktober 2019 lalu, Jialyka bersama Sabam Sirait menjadi Pimpinan Sementara DPD RI.
Penetapan itu dikarenakan Jialyka dan Sabam adalah anggota DPD RI termuda dan tertua periode 2019-2024.
“Berdasarkan Pengumuman Ketua KPU bahwa calon terpilih Anggota DPD RI yang tertua dan termuda adalah Sabam Sirait dan Jialyka Maharani dan sesuai dengan ketentuan Pasal 260 Ayat 2 dan 3 Undang-Undang Nomor 17 Nomor 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD, maka Pimpinan Sementara DPD pada 1 Oktober 2019 adalah mereka berdua.” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPD RI, Reydonnyzar Moenek, dikutip dari situs DPD Sumsel.
Keduanya pun langsung memimpin sidang dalam rangka meminta persetujuan anggota tentang agenda Rapat Paripurna DPD RI usai dipilih menjadi Pimpinan Sementara.
Sebagai anggota DPD dan MPR RI termuda, Jialyka pernah meraih penghargaan dari Moeslim Choice Award dalam kategori Democracy Award.
Menilik akun Instagram pribadinya, Jialyka resmi melepas masa lajangnya di usia 23 tahun.
Ia menikah dengan seorang anggota Polri bernama Fahat Bafadal pada Juni 2021 lalu.
Harapan Jialyka Maharani
Masih dilansir Tribunnews, dalam rangka Hari Sumpah Pemuda, Jialyka mendorong generasi muda agar terjun ke dunia politik dan berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia.
Menurut Jialyka, usia muda bukan kendala seseorang untuk terjun ke dunia politik.
“Saya harap melalui moment ini, akan semakin banyak anak muda di tanah air yang tergerak hatinya untuk berkecimpung ke dunia politik serta berkolaborasi bersama untuk mewujudkan Indonesia maju,” ujarnya, Kamis (28/10/2021).
Terlebih, pada 2030-2040 mendatang, jumlah penduduk usia produktif di Indonesia akan lebih banyak dibanding usia non-produktif.
Baca juga: Waka DPD RI Mahyudin Ajak Uniba Berikan Kajian tentang Demokrasi Berbiaya Murah
Baca juga: Waka DPD RI Mahyudin Ajak Mahasiswa Berpikir Out Of The Box
Karena itu, ia menilai untuk menghadapi masa itu diperlukan persiapan yang matang sejak sekarang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.