Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Karateristik Varian Baru Covid-19 AY.4.2 Belum Jelas, Satgas Covid-19 Lakukan 4 Pencegahan Ini

Karateristik varian baru Covid-19 AY.4.2 masih diteliti, Satgas Covid-19 sarankan 4 strategi ini untuk mencegah masuknya varian AY.4.2 ke Indonesia.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Karateristik Varian Baru Covid-19 AY.4.2 Belum Jelas, Satgas Covid-19 Lakukan 4 Pencegahan Ini
YouTube Sekretariat Presiden
Keterangan Juru bicara Satgas Cvid-19, Prof. Wiku Adisasmito, pada Kamis (28/10/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah RI menginformasikan pada seluruh masyarakat Indonesia untuk waspada dengan varian Covid-19 terbaru bernama varian AY.4.2.

Varian AY.4.2 merupakan varian turunan dari varian Delta.

Varian baru tersebut muncul di Inggris dan mengakibatkan lonjakan kasus positif yang tinggi sejak bulan Juli sampai Oktober 2021.

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya sudah memonitor kemungkinan adanya varian-varian baru ini.

"Kami sudah lihat bahwa di Inggris ada satu varian yang berpotensi mengkhawatirkan, yaitu AY.4.2 yang belum masuk di Indonesia, yang sekarang terus kami monitor perkembangannya seperti apa,” ujar Menkes dalam keterangan pers usai Rapat Terbatas (Ratas) dengan Presiden RI Joko Widodo, Senin (25/10/2021).

“Kita juga melihat bahwa beberapa negara di Eropa memang juga kasusnya meningkat terus,” imbuhnya, dilansir laman Kominfo.

Baca juga: Aturan Terbaru Penerbangan Domestik Garuda Indonesia, Sesuai Ketentuan Satgas Covid-19

Ancaman Lonjakan Kasus Covid-19 di Akhir Tahun

Berita Rekomendasi

Selain waspada terhadap ancaman Covid-19 varian AY.4.2, Pemerintah RI juga fokus mencegah peningkatan kasus Covid-19 yang berpotensi terjadi pada libur Natal tahun 2021 dan Tahun Baru 2022 mendatang.

“Arahan Bapak Presiden agar dipastikan jangan sampai di acara atau di waktu Nataru (Natal dan Tahun Baru) terjadi lonjakan gelombang berikutnya,” ujar Menkes.

Pengendalian Covid-19 di saat Natal dan Tahun Baru akan sangat mempengaruhi penyelenggaraan berbagai acara besar di Indonesia.

“Akan ada banyak acara-acara penting tahun depan, seperti G20 yang sangat bergantung kepada kepercayaan pimpinan-pimpinan dunia bagaimana Indonesia bisa menangani kondisi [pandemi], terutamanya di Nataru ini."

"Kalau ada lonjakan, akan sangat mengganggu kehadiran mereka dan suksesnya acara tersebut,” kata Menkes.

Baca juga: CDC Kategorikan Indonesia Zona Hijau Covid-19, Airlangga Terus Dorong Vaksinasi

Menkes juga menjelaskan seluruh kabupaten dan kota di Indonesia selalu dalam pantauan dalam kurun waktu empat minggu terakhir.

Kasus positif di Indonesia turun sejak Juli 2021 dan terakhir ada 105 kabupaten/kota dari 30 provinsi telah menunjukkan peningkatan kasus dalam dua minggu terakhir.

Meski begitu, hasil pemantauan menunjukkan situasi pandemi masih berada di level yang terkendali dan dalam batas aman yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO.

Pemerintah terus berhati-hati dan tetap waspada dengan mencoba mengantisipasi kenaikan kasus di 105 kabupaten/kota ini agar tetap terkontrol.

Menkes memastikan pelacakan (tracing) dan pengetesan (testing) akan terus dilakukan.

“Kami akan memastikan bahwa semua kontak erat harus dilakukan testing karena di situlah risiko terbesar dari penyebaran. Selain kasus konfirmasi, seluruh kontak erat harus dilakukan testingnya."

"Jadi protokol 3T-nya harus dijalankan dengan sebaik-baiknya,” tegasnya.

Selain itu, pemerintah juga terus memastikan percepatan program vaksinasi nasional, terutama bagi kelompok masyarakat lanjut usia (lansia) yang memiliki risiko tinggi jika terpapar Covid-19.

Baca juga: 72 Juta Orang Indonesia Sudah Disuntik 2 Dosis Vaksin Covid-19, 34% dari Target Pemerintah

Bagaimana karakteristik Covid-19 Varian AY.4.2?

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito, menyampaikan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Kamis (28/10/2021) dalam agenda keterangan pers di Graha BNPB.

Varian ini bukanlah varian baru dan penelitian terkait varian ini masih berlangsung, sehingga masyarakat tidak perlu panik. 

Covid-19 varian AY.4.2 adalah varian Delta yang mengalami perubahan atau mutasi tambahan.

Varian A.Y ini memiliki beberapa jenis yaitu dari AY.1 hingga AY.28.

Prof. Wiku menegaskan, saat ini belum bisa diambil kesimpulan terkait karakteristik khusus yang dimiliki varian tersebut.

"Oleh karena itu, kita belum bisa mengetahui apakah berbagai jenis varian Delta ini memiliki karakteristik khusus yang dapat mempengaruhi laju penularan, keparahan gejala, maupun vaksinasi karena studi terkait hal tersebut masih berlangsung," tegasnya.

Pemerintah hingga kini memaksimalkan strategi yang sudah ditetapkan, yaitu:

1. Karantina perjalanan

2. Melakukan 3M (Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak)

3. Menerapkan 3T (Tracing, Testing, Treatment)

4. Menggencarkan vaksinasi nasional.

Hal itu dilakukan sebagai upaya pencegahan masuknya semua jenis varian Covid-19 yang baru, sekaligus meminimalisir pembentukan mutasi baru di dalam negeri.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Varian Baru Covid-19

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas