Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rayakan Hari Santri, Fraksi PKB Hadiri Paripurna Pakai Kain Sarung 

Cara unik rayakan Hari Santri, 58 anggota FPKB hadir di Rapat Paripurna DPR RI masa persidangan kedua periode 2021-2022 gunakan sarung.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Rayakan Hari Santri, Fraksi PKB Hadiri Paripurna Pakai Kain Sarung 
Istimewa
Fraksi PKB DPR RI merayakan Hari Santri 2021 dengan cara unik. Sebanyak 58 anggota FPKB ramai-ramai hadir di Rapat Paripurna DPR RI masa persidangan kedua periode 2021-2022 menggunakan kain sarung beragam motif. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fraksi PKB DPR RI merayakan Hari Santri 2021 dengan cara unik.

Sebanyak 58 anggota FPKB ramai-ramai hadir di Rapat Paripurna DPR RI masa persidangan kedua periode 2021-2022 mengenakan kain sarung beragam motif. 

Kain khas santri ini dipadukan dengan jas maupun kebaya sehingga menghadirkan nuansa religius sekaligus modern.

Kedatangan mereka secara berombongan juga menarik perhatian para anggota parlemen lain.  

"Kain sarung merupakan pakaian khas santri yang sehari-hari dipakai saat mereka menempuh pendidikan di pesantren atau saat mereka sudah berkiprah di tengah masyarakat. Kain sarung juga menjadi ciri khas dari masyarakat kita di berbagai pelosok Indonesia,” ujar Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal, Senin (1/11/2021). 

hari santri pakai sarung PKB
Fraksi PKB DPR RI merayakan Hari Santri 2021 dengan cara unik. Sebanyak 58 anggota FPKB ramai-ramai hadir di Rapat Paripurna DPR RI masa persidangan kedua periode 2021-2022 mengenakan kain sarung beragam motif.

Dia menjelaskan pilihan untuk memakai kain sarung saat pembukaan masa sidang kedua merupakan rangkaian peringatan Hari Santri 2021. 

Menurutnya menggunakan kain sarung dalam forum resmi kenegaraan juga menjadi simbol jika saat ini peran santri telah resmi diakui negara melalui berbagai regulasi kebijakan maupun kesetaraan perlakuan. 

BERITA REKOMENDASI

"Jika di masa lalu ada upaya untuk meminggirkan peran santri dan pesantren, Alhamdulillah saat ini negara memandang pesantren sebagai entitas penting sebagaimana entitas lain dalam upaya bersama membangun Indonesia," katanya. 

Cucun bersyukur perjuangan FPKB dalam mendorong berbagai regulasi untuk Pesantren dalam beberapa tahun terakhir membuahkan hasil manis. 

Baca juga: Ganjar, Gibran dan Juliyatmono Satu Suara Soal Tragedi Tewasnya Warga Mereka saat Diklat Menwa UNS

Baca juga: Bakal Dibubarkan Kapolda, Iptu Winam Kenang 7 Tahun Jadi Kepala Tim Jaguar, Buru Kejahatan di Depok

Baca juga: Rayakan Hari Santri, FPKB DPR Gelar Dialog Kebangsaan

Menurutnya FPKB berhasil menginisiasi dan mengawal Rancangan Undang-Undang Pesantren dan Pendidikan Madrasah sejak 2014 disahkan menjadi UU Nomor 18/2019 tentang Pesantren. 

Selain itu upaya untuk mengawal realisasi dana abadi pesantren sebagai amanat UU Pesantren juga berbuah manis dengan disahkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82/2021 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pendidikan Pesantren. 

"Kami tentu bersyukur mampu mengoptimalkan peran kami di parlemen baik melalui penganggaran, legislasi, maupun pengawasan untuk melahirkan berbagai kebijakan yang berpihak kepada santri dan pesantren di Indonesia,” katanya. 


Legislator asal Jawa Barat ini menegaskan kedepan, FPKB DPR RI akan terus berkomitmen mengawal kepentingan santri dan pesantren melalui perjuangan di parlemen. 

Selain itu FPKB juga akan mengoptimalkan berbagai jaringan mitra di eksekutif untuk menjaga keberpihakkan ke dunia pesantren. 

"Kita yakin bahwa pesantren adalah salah satu kekayaan intelektual yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia. Kami berharap lembaga pendidikan ini akan eksis dalam melahirkan para generasi bangsa yang tidak hanya matang secara intelektual tetapi juga secara spiritual," ujarnya. 

Baca juga: Vaksinasi Santri Terbesar di Aceh, Muhaimin: Semoga Segera Terbebas dari Pandemi

Cucun mengatakan sesuai arahan Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar FPKB akan mengawal pesantren untuk menjadi lokomotif kesejahteraan Indonesia. 

Menurutnya pesantren dengan berbagai potensi yang dimilikinya sangat potensial menjadi pendorong roda perekonomian di tanah air. 

"Pesantren punya semuanya dari ribuan santri, jaringan alumni, hingga khasanah ilmu yang bisa mendorong kesejahteraan bagi Indonesia," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas