Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Militer: Jenderal TNI Andika Perkasa Sangat Cocok Sebagai Panglima TNI

Jenderal TNI Andika Perkasa sangat cocok menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang akan segera memasuki masa pensiun.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pengamat Militer: Jenderal TNI Andika Perkasa Sangat Cocok Sebagai Panglima TNI
Tribunnews.com/ Gita Irawan
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa saat konferensi pers di Markas Pomdam Jaya Jakarta pada Selasa (20/4/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertapati menilai Jenderal TNI Andika Perkasa sangat cocok menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang akan segera memasuki masa pensiun.

Hal tersebut disampaikannya merespons Presiden Joko Widodo yang mengusulkan nama Andika sebagai calon tunggal Panglima TNI ke DPR hari ini (3/11/2021).

"Jenderal TNI Andika Perkasa sangat cocok sebagai Panglima TNI," kata dia saat dihubungi Tribunnews.com pada Rabu (3/11/2021).

Menurut perempuan yang akrab disapa Nuning tersebut, Andika cocok karena merupakan perwira yang cerdas serta memiliki wibawa di mata internasional dan memahami TNI bukan hanya matranya. 

Selain itu, kata dia, Andika juga memiliki perhatian kepada kasus-kasus sosial yang humanis antara lain uji keperawanan Kowad, nasib para purnawirawan, dan sebaginya.

"Beliau juga memiliki kemampuan intelijen yang paripurna," kata Nuning.

Baca juga: Mensesneg Jawab Pertanyaan Mengapa Angkatan Darat Dipilih Jadi Calon Panglima TNI 

Ia mengatakan pasal 13 ayat 4 UU TNI nomor 34 tahun 2004 memang mengamanatkan jabatan Panglima TNI dapat dijabat oleh Perwira Tinggi aktif yang sedang atau pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan.

Berita Rekomendasi

Artinya, kata dia, KSAD, KSAL, dan KSAU memiliki peluang yang sama untuk menjabat Panglima TNI

"Meski harus bergantian namun pada kenyataannya Presiden yang menentukan siapa yang akan menjabat. Hak prerogatif presiden tersebut memang tidak dapat diintervensi oleh siapapun," kata Nuning.

Meski demikian, kata dia, ada dua pertimbangan yang patut diperhatikan.

Pertama, pertimbangan kebutuhan organisasi TNI dalam kurun waktu ke depan sebagai bagian modernisasi Alutsista sehingga dibutuhkan kemampuan manajemen tempur dan diplomasi militer yang handal.

Kedua, pertimbangan perkembangan lingkungan strategis pada tataran global dan regional.

"Dibutuhkan sosok Panglima TNI yang memiliki dampak penangkalan bagi petinggi militer internasional. Penting sekali jika Panglima TNI disegani dunia internasional," kata Nuning.

Diberitakan sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajukan nama KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto. 

Hal itu disampaikan Ketua DPR RI Puan Maharani saat menerima surat presiden (surpres) calon Panglima TNI yang diserahkan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/11/2021). 

"Presiden mengusulkan satu nama calon Panglima TNI, untuk dapat persetujuan. Karena itu Pak Setneg, presiden sampaikan surpres mengenai usulan calon Panglima TNI atas nama Jenderal Andika Perkasa," ungkap Puan. 

Puan mengatakan, DPR melalui Komisi I akan segera memproses surat tersebut untuk mempersiapkan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test). 

"Komisi I DPR akan menggelar fit and proper test terhadap calon Panglima TNI. Kemudian DPR akan menggelar rapat paripurna untuk mendapatkan persetujuan," ujarnya.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas