Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Setara Institute Singgung Rotasi Antar-Matra Usai Jenderal Andika Dipilih Sebagai Calon Panglima TNI

Jika mengacu pada rotasi antarmatra, Ikhsan menyebut tentu kini bukanlah giliran KSAD yang dipilih sebagai Panglima TNI.

Penulis: Reza Deni
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Setara Institute Singgung Rotasi Antar-Matra Usai Jenderal Andika Dipilih Sebagai Calon Panglima TNI
Istimewa
Ikhsan Yosarie, Peneliti HAM dan Sektor Keamanan SETARA Institute 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setara Institute menanggapi dipilihnya KSAD Jenderal Andika Perkasa sebagai calon tunggal Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.

Hal tersebut diketahui usai Presiden Joko Widodo mengirim surpres ke pimpinan DPR RI.

Peneliti Setara Institute, Ikhsan Yosari, menyoroti soal isu rotasi antarmatra dalam pemilihan Panglima TNI

"Isu rotasi antarmatra merupakan salah satu isu sentral dalam pemilihan Panglima TNI dan menjadi bagian dari reformasi TNI. Sebab, bukan hanya tren, tetapi kebijakan tersebut pada dasarnya diakomodir dalam Pasal 13 ayat (4) UU No. 34 Tahun 2004 tentang TNI," kata Ikhsan dalam keterangan yang diterima Tribunnews, Rabu (3/11/2021).

Baca juga: Panglima TNI Sebut Rendahnya Kasus Aktif Covid-19 Tidak Boleh Membuat Masyarakat Terlena

Jika mengacu pada rotasi antarmatra, Ikhsan menyebut tentu kini bukanlah giliran KSAD yang dipilih sebagai Panglima TNI

"Sehingga, pengusulan nama KSAD dalam Surpres sebagai calon tunggal Panglima TNI perlu disertai dengan keterangan-keterangan Presiden mengenai landasan pengusulan tersebut," katanya.

Maka itu, Ikhsan mengatakan perlu ada alasan soal penunjukan KSAD tersebut.

Berita Rekomendasi

"Publik tentu berhak mengetahui apa dan bagaimana alasan Presiden dalam pengusulan tersebut," pungkas Ikhsan.

Ketua DPR Puan Maharani didampingi Mensesneg Pratikno, Wakil Ketua DPR Lodewijk Freidrich Paulus  dan Rachmat Gobel saat memberikan keterangan pers terkait penyerahan Surat Presiden (Surpres) kepada DPR di media center DPR, Jakarta Pusat, Rabu (3/11/2021). Presiden Joko Widodo mengusulkan nama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi calon tunggal Panglima TNI kepada DPR, sebagai pengganti Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang akan memasuki masa pensiun. Tribunnews/Jeprima
Ketua DPR Puan Maharani didampingi Mensesneg Pratikno, Wakil Ketua DPR Lodewijk Freidrich Paulus dan Rachmat Gobel saat memberikan keterangan pers terkait penyerahan Surat Presiden (Surpres) kepada DPR di media center DPR, Jakarta Pusat, Rabu (3/11/2021). Presiden Joko Widodo mengusulkan nama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi calon tunggal Panglima TNI kepada DPR, sebagai pengganti Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang akan memasuki masa pensiun. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajukan nama KSAD Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto

Hal itu disampaikan Ketua DPR RI Puan Maharani saat menerima surat presiden (surpres) calon Panglima TNI yang diserahkan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/11/2021). 

"Presiden mengusulkan satu nama calon Panglima TNI, untuk dapat persetujuan. Karena itu Pak Setneg, presiden sampaikan surpres mengenai usulan calon Panglima TNU atas nama Jenderal Andika Perkasa," ungkap Puan. 

Baca juga: Mensesneg Jawab Pertanyaan Mengapa Angkatan Darat Dipilih Jadi Calon Panglima TNI 

Puan mengatakan, DPR melalui Komisi I akan segera memproses surat tersebut untuk mempersiapkan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test). 

"Komisi I DPR akan menggelar fit and proper tesr terhadap calon Panglima TNI. Kemudian DPR akan menggelar rapat paripurna untuk mendapatkan persetujuan," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas