Cak Imin: Setahun ke Depan Kesempatan Emas Jokowi Selamatkan Alam
Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mendukung komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menangani perubahan iklim dunia.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mendukung komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menangani perubahan iklim dunia.
Apalagi, perubahan iklim merupakan ancaman besar bagi kemakmuran dan pembangunan global.
Cak Imin menyebut saat ini kesempatan emas bagi Jokowi untuk menunjukan kepada dunia bahwa negara serius menangani perubahan iklim.
Dia meminta komitmen yang disampaikan Jokowi pada KTT Pemimpin Dunia tentang Perubahan Iklim atau COP26 di Scottish Event Campus, Glasgow, Skotlandia, itu didukung penuh semua pihak, khususnya dunia usaha.
"Setahun ke depan adalah kesempatan emas Jokowi dan dunia usaha jadi pahlawan dunia dalam menyelamatkan alam," ujar Cak Imin saat menjadi Keynote Speaker dalam acara Talkshow Bersama Pelaku Usaha bertajuk 'Meningkatkan Pendapatan Ekonomi dan Komitmen Menjaga Lingkungan', Senin (8/11/2021).
Menurut Cak Imin, sains dan bukti-bukti kualitatif tidak bisa dibantah bahwa bumi sedang menghadapi suhu panas, cuaca ekstrem, naiknya permukaan air laut, dan banjir dalam skala yang ekstrem.
Baca juga: Pesan Hasto untuk Relawan: Jangan Bawa Kontestasi Terlalu Dini, Lebih Baik Dukung Kerja Jokowi
Semua diakibatkan perubahan iklim yang menjadi ancaman mematikan bagi keberlanjutan dan kemakmuran semua negara dan penduduk dunia.
"Indonesia memiliki kedudukan khusus dan dapat memainkan peran penting/utama dalam mendinginkan suhu bumi. Kita menjadi paru-paru dunia, karena hutan alam kita dan hutan mangrove kita, akan dan telah menyerap karbon dalam skala raksasa," kata dia.
Di sisi lain, Wakil Ketua DPR itu mengatakan Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki kerentanan ekstrem akibat perubahan iklim, seperti naiknya permukaan laut, curah hujan ekstrem, dan kegagalan panen.
Demi kepentingan diri sendiri dan kebutuhan kemanusian dunia, kata dia, solusi-solusi perubahan iklim harus hadir sebagai masalah yang urgen dan mendesak.
"Kita perlu menggunakan pendekatan a whole government dan a whole society untuk mencapai target peak emission nasional dan carbon net sink FOLU (Forestry and Other Land Use) pada tahun 2030 dan Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat," ujar dia.
Baca juga: Jenderal Andika Jadi Calon Panglima TNI, KontraS: Jokowi Tak Berkomitmen Tuntaskan Pelanggaran HAM
Cak Imin menilai perubahan iklim hanya dapat diatasi dengan dua cara, yaitu perubahan kebijakan dan perubahan perilaku. Perubahan di sisi negara dan di pihak warga.
Termasuk, perubahan di sisi supply dan sisi demand.