Viral NIK dan KK Dijual Rp 100 Ribu, Dirjen Dukcapil: Kami Cek Bocornya Darimana
Kemendagri angkat bicara mengenai viralnya kabar penjualan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Kartu Keluarga(KK) di media sosial.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri RI (Kemendagri) angkat bicara mengenai viralnya kabar penjualan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Kartu Keluarga (KK) di media sosial.
Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh mengaku akan mengecek kenapa data-data NIK dan KK tersebut bisa bocor dan diperjualbelikan.
"Kita cek dulu ya, yang bocor dari mana," kata Zudan saat dikonfirmasi Tribun, Senin(8/11/2021).
Baca juga: Kemendagri: Pemerintah Daerah Tak Bisa Sembarangan Terima Dana Hibah Asing
Baca juga: Wagub DKI Buka Suara Soal Banjir Ancol dan Rob yang Masih Rendam Pelabuhan Muara Baru
Diketahui di media sosial twitter sedang ramai soal penjualan NIK dan KK.
Ada postingan gambar yang menunjukkan deretan NIK dan KK dalam sebuah tabel berformat PDF.
Dalam keterangannya NIK dan KK tersebut dijual dengan harga Rp 100 ribu per 1 PDF.
Baca juga: Selama Kabur, Pria yang Bacok Tetangganya Karena WiFi Mengembara ke Medan dan Jadi Sopir Tembak
Satu PDF berisi 5000 NIK dan KK.
Penjual tersebut juga mencantumkan nomor telepon apabila diperlukan bisa dihubungi.(Willy Widianto)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.