Penghargaan MURI Prof Kh Nasaruddin Umat: Peluncuran Buku dan Doa untuk Bangsa
Nasaruddin Umar Office (NUO) menyelenggarakan Penghargaan MURI Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, Peluncuran Buku Dan Doa Untuk Bangsa.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nasaruddin Umar Office (NUO) menyelenggarakan Penghargaan MURI Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, Peluncuran Buku Dan Doa Untuk Bangsa.
Kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta (5 /11/21) lalu ini dihadiri oleh menteri, pejabat, ulama, akademisi, dan tokoh nasional. Hadir diantaranya Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Prof Mohammad Mahfud MD, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang (TGB) KH Muhammad Zainul Majdi, dan lainnya.
Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA memecahkan rekor dunia penulis kolom artikel terbanyak.
Ribuan artikel karya Nasaruddin diterbitkan di sejumlah media massa cetak dan elektronik.
Rekor yang dihasilkan jumlahnya 5.121 artikel sejak 2008 sampai saat ini.
Baca juga: Profil Jialyka Maharani, Anggota DPD dan MPR RI Termuda, Dapat Rekor MURI
“Saya yakin apa lagi mendengar penjelasan Prof Nasaruddin itu sudah lebih dari enam ribu lebih. (Jadi) harus diperbaiki (data ini) jangan sampai tertinggal dengan kenyataanya," ujar Pendiri Museum Rekor Indonesia (MURI) Jaya Suprana.
Jaya menjelaskan awalnya Nasaruddin akan mendapat penghargaan dari MURI. Namun, Jaya menilai ribuan artikel karya Nasaruddin itu lebih pantas mendapat penghargaan rekor dunia.
"Piagam penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia dianugerahkan atas rekor dunia dengan penulis kolom terbanyak secara berkesinambungan dianugerahkan kepada siapa lagi satu-satunya yang kita banggakan saudara Prof.Dr.KH. Nasaruddin Umar," kata Jaya.
Dia mempersilahkan negara lain yang berani mengajukan tokohnya yang mampu menulis lebih dari enam ribu artikel. Selain itu, ia menilai kecerdasan Nasaruddin tidak dapat ditandingi oleh kehebatan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan melalui robot.
"Coba bikin satu robot yang menandingi kecerdasan Profesor Nasaruddin saya ragukan mereka tidak berhasil," kata dia.
Baca juga: Natasha Wilona Menjadi Little Mom, Trending di 22 Negara hingga Raih Rekor MURI
Selain itu, Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof Nasaruddin Umar meluncurkan lima buku yang mengangkat sifat sufistik atau ilmu tasawuf.
Buku-buku ini dinilai dapat menyejukkan suasana bangsa di tengah kondisi politik yang mulai memanas.
“Menjelang pemilu yang akan datang kita perlu penyejukan. Bagaimana menyejukkan warga bangsa itu perlu sentuhan sufistik, perlu ada sentuhan spritual,” ujar Nasaruddin usai peluncuran buku di Grand Sahid Jaya.
Nasaruddin menjelaskan, bahwa kelima buku itu juga menonjolkan tema feminim. Buku-buku kali ini berbeda dengan sebelumnya yang lebih mengangkat masalah politik hingga antropologi.