Kumpulan Puisi dan Quotes untuk Peringati Hari Pahlawan 10 November
Hari Pahlawan akan diperingati setiap tanggal 10 November. Berikut kumpulan puisi dan quotes bertema pahlawan.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini kumpulan puisi dan quotes untuk memperingati Hari Pahlawan.
Hari Pahlawan diperingati tepat pada hari ini, Rabu 10 November 2021
Peringatan Hari Pahlawan sebagai momen untuk mengenang kembali jasa dan perjuangan para pahlawan untuk mengusir penjajah dari Indonesia.
Para pahlawan tidak takut mati, demi membela dan melindungi negara.
Tanpa jasa para pahlawan yang berkorban untuk negara, Indonesia tidak akan terbebas dari penjajah.
Baca juga: Kumpulan Kata Mutiara dari Pahlawan: Peringati Hari Pahlawan 10 November 2021
Baca juga: 30 Twibbon Hari Pahlawan 10 November 2021, Ini Cara Membuat dan Share ke Medsos
Berikut ini kumpulan puisi bertema pahlawan, dikutip Tribunnews.com dari berbagai sumber:
KARAWANG BEKASI
oleh Chairil Anwar
Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
Tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami
Terbayang kami maju dan berdegap hati ?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa
Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu jiwa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan
Atau tidak untuk apa-apa
Kami tidak tahu, kami tidak bisa lagi berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang-kenanglah kami
Menjaga Bung Karno
Menjaga Bung Hatta
Menjaga Bung Syahrir
Kami sekarang mayat
Berilah kami arti
Berjagalah terus di garsi batas pernyataan dan impian
Kenang-kenanglah kami
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi
Menceritakan tentang perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah. Puisi ini tentu sangat menginspirasi bagi kita semua para penerus bangsa agar selalu semangat membela negara tercinta.
Yang Terampas Dan Yang Terputus
DIPONEGORO
oleh Chairil Anwar
Di masa pembangunan ini, tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api.
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang
PUISI BUAT PAHLAWAN
Demi sang negeri
Kau korbankan jiwamu
Demi sang bangsa
Rela kau pertaruhkan nyawamu
Maut yang menghadang di medan tempur
kau bilang itu hanyalah hiburan
Nampak jelas raut wajahmu
Tak segelintirpun rasa takut
Semangat membara di dalam jiwamu
Taklukkan mereka penjajah negeri
Harimu yang berwarna merah membara
Pembunuhan, pembantaian yang dihiasi bunga api
Mengalirkan sungai darah di hadapanmu
Bahkan saat mata air darah itu
Mengalir dari tubuhmu
Namun tak dapat runtuhkan benteng semangat juangmu
Bambu runcing yang selalu setia menemanimu
Kaki telanjang penuh luka
Pakaian lesuh dengan seribu wangi
Basah badanmu kering badanmu
Kini menghantarkan bangsa ini
Kedalam kemerdekaan yang hakiki
WAHAI PENJAJAH
Hai kamu wahai penjajah
Kamu yang merasa tinggi
Kamu semua yang mengusik kedamaian di tanah airku
Kamu semua yang hanya peduli akan bangsa sendiri
Sudah waktunya kalian pergi dari bumi pertiwiku
Pergi
Ibu pertiwi sudah tidak kuat lagi
Dia sudah tidak kuat dengan darah yang kalian tumpahkan
Tidak kuat dengan kejahatan yang kalian nampakkan
Tidak kuat dengan alam yang selalu kalian injak
Pergi
Mungkin memang kalian lebih pandai
Mungkin memang kalian bisa memakai senjata dan kendaran baja
Mungkin memang kalian bisa menciptakan tipu daya muslihat
Mungkin memang kalian penuh dengan kekejaman
Pergi
Pergilah sekarang juga
Aku tak peduli walau hanya dengan senjata dari bambu
Aku tak peduli walau hanya memakai kain lusuh
Aku tak peduli darahku tumpah ruah
SENYUM PAHLAWANKU
Cucuran keringat di tubuhmu
Darah yang mengalir dalam ragamu
Tak patahkan semangat juangmu
Untuk meraih harapan, kemerdekaan
Tekadmu yang membara
Dengan gagah tegap kau berdiri
Tak pedulikan rasa sakit
Demi sang bumi pertiwi ini
Namun...
Kini perjuanganmu itu seperti tak berarti
Tangisan sedih rakyat kecil menjadi-jadi
Korupsipun seperti sudah menjadi tradisi
WAHAI PAHLAWAN SEJATI
Andai kau mengerti bangsa ini sekarang
Mungkin senyumu akan menjadi tangismu
Mungkin tawamu akan menjadi sedihmu
Wahai pahlawanku
Maafkan kami yang tak bisa memperbaiki
Negara yang merana ini
Tapi kami akan berjanji padamu
Merebut kembali kemerdekaan yang hakiki itu
Perjuangan dulu menjadi bangsa yang bermartabat
Yang sejahtera abadi selamanya
Di saat ini hingga nanti
Baca juga: Sejarah Hari Pahlawan yang Diperingati Setiap Tanggal 10 November
Baca juga: Tema dan Logo Hari Pahlawan 10 November 2021, Dilengkapi Kumpulan Link Twibbon
Quotes Hari Pahlawan
Dikutip dari Gramedia, berikut deretan kata-kata bijak pahlawan dan perjuangan:
1. Mohammad Natsir
"Untuk mencapai sesuatu, harus diperjuangkan dulu. Seperti mengambil buah kelapa, dan tidak menunggu saja seperti jatuh durian yang telah masak.”
2. Cut Nyak Dien
"Dalam menghadapi musuh, tak ada yang lebih mengena daripada senjata kasih sayang."
3. Bung Hatta
"Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar. Kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman. Namun tidak jujur itu sulit diperbaiki."
4. Jenderal Sudirman
"Robek-robeklah badanku, potong-potonglah jasad ini, tetapi jiwaku dilindungi benteng merah putih. Akan tetap hidup, tetap menuntut bela, siapapun lawan yang aku hadapi."
5. R.A.Kartini
"Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri."
6. Jenderal Gatot Subroto
"Jagalah namamu, jangan sampai disebut pengkhianat bangsa."
7. HOS Tjokroaminoto
"Jika kalian ingin menjadi pemimpin besar, menulislah seperti wartawan dan bicaralah seperti orator."
8. Kapitan Pattimura
"Pattimura-Pattimura tua boleh dihancurkan tetapi kelak Pattimura-Pattimura muda akan bangkit.
9. Bung Tomo
"Jangan memperbanyak lawan, tetapi perbanyaklah kawan."
10. Sutan Syahrir
"Hidup yang tidak dipertaruhkan tidak akan pernah dimenangkan."
11. Abdul Muis
"Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemudi kita tidak bisa, jika memang mau berjuang."
12. Pangeran Pangeran Diponegoro
"Hidup dan mati ada dalam genggaman Ilahi. Takdir adalah kepastian, tapi hidup harus tetap berjalan. Proses kehidupan adalah hakikat, sementara hasil akhir hanyalah syariat. Gusti Allah akan menilai ketulusan perjuangan manusia, bukan hasil akhirnya. Kalau pun harus menjumpai kematian, itu artinya mati syahid di jalan Tuhan."
13. Bung Karno
"Kami menggoyangkan langit, menggempakan darat, dan menggelorakan samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2 ½ sen sehari. Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi pembelian cita-cita."
(Tribunnews.com/Yurika/Anggraini Munanda Effani)(TribunJogja.com/Hanin Fitria)