Polri Susun Formula Soal Rencana Andika Perkasa Ingin Selesaikan Konflik Papua Tanpa Peperangan
Asops Kapolri Irjen Pol Imam Sugianto menyebut koordinasi tersebut untuk menyusun perihal bagaimana mekanisme terbaik menyelesaikan konflik di Papua.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri mengaku akan berkoordinasi dengan TNI agar menyusun formula rencana calon Panglima TNI Andika Perkasa yang ingin menyelesaikan konflik Papua tanpa peperangan.
Asops Kapolri Irjen Pol Imam Sugianto menyebut koordinasi tersebut untuk menyusun perihal bagaimana mekanisme terbaik menyelesaikan konflik di Papua.
"Kita akan koordinasi lanjut nanti dengan TNI untuk susun pola yang terbaik selesaikan Papua," kata Imam kepada wartawan, Rabu (10/11/2021)
Baca juga: 4 Jenderal Bintang Tiga Berebut Posisi KASAD, Siapa Paling Berpeluang Versi Komisi I dan Pengamat ?
Baca juga: Hadi Tjahjanto Berpeluang Masuk Kabinet, Bisa Diposisi Perhubungan, Polhukam Bahkan KSP
Imam menuturkan pola penindakan hukum di Papua kini masih sama.
Nantinya, pola baru akan ditentukan usai proses koordinasi dengan TNI.
"Waktu ops tahun 2021 akan berakhir Desember 2021. Mulai awal Januari 2022 akan kita susun ops baru tentunya dengan pola yang akan kita rumuskan Desember nanti," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, satu di antara hal yang akan menjadi fokus Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI yang baru saja disetujui Komisi I DPR adalah menangani konflik di Papua.
Ditemui usai uji kelayakan dan kepatutan Calon Panglima TNI, Wakil Ketua DPR RI Lodewijk F. Paulus menyebut, Jenderal Andika Perkasa bakal menerapkan pendekatan penyelesaian Papua dengan memanfaatkan operasi pembinaan teritorial.
Baca juga: Soal Isu Papua, Anggota DPR Ungkap Jenderal Andika Banyak Paparkan Strategi di Sana
Baca juga: Aksi Maling Kabel Telkom: Masuk Lubang, Gasak 2 Ton Kabel, Internet di Kartasura dan Colomadu Mati
"Prinsip beliau disampaikan tadi bagaimana memenangkan pertempuran tanpa peperangan. Artinya ada pendekatan lunak yang dia lakukan, pendekatan sosial yabg dilakukan ujung-ujungnya masalahnya juga bisa diselesaikan," kata Lodewijk di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (6/11/2021).
"Artinya, dia tidak menggunakan katakan sistem senjata utama, tetapi lebih kepada sistem sistem senjata sosial artinya komunikasi," imbuhnya.
Lodewijk mengatakan, Jenderal Andika sudah mula menggelar satuan-satuan teritorial di wilayah Papua.
Dia berharap kebijakan yang diterapkan akan berdampak positif bagi Papua kedepannya.
"Saya pikir tidak ada masalah, saya yakin dengan riwayat tugas yang telah dilakukan Pak Andika bisa mengatur startegi dengan waktu yang sempit untuk menuntaskan tugas-tugas yang beliau telah sampaikan dalam visi dan misi," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.