Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Sejumlah Menteri di Kabinet Jokowi Masuk Bursa Capres 2024, Bagaimana Kinerja Mereka Selama Ini?

Dari sejumlah nama, beberapa di antaranya adalah menteri yang duduk dalam kabinet Jokowi. Sebut saja Prabowo Subianto hingga Sandiaga Uno.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Sejumlah Menteri di Kabinet Jokowi Masuk Bursa Capres 2024, Bagaimana Kinerja Mereka Selama Ini?
ISTIMEWA
Para menteri Kabinet Indonesia Maju diperkenalkan kepada media di depan kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, menjelang pelantikan Rabu pagi (23/10/2019). (ISTIMEWA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pilpres 2024 memang masih jauh.

Namun, sejumlah nama sudah digadang bakal jadi kontestan pesta demokrasi tersebut.

Dari sejumlah nama, beberapa di antaranya adalah menteri yang duduk dalam kabinet Jokowi.

Sebut saja Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, Airlangga Hartarto, hingga Erick Thohir.

Lantas, bagaimana kinerja para menteri yang berpotensi maju capres itu?

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sufmi Dasco Ahmad menilai, kinerja sejumlah menteri yang masuk bursa calon presiden dan wakil presiden masih berada pada jalur yang benar.

"Sampai sejauh ini kita lihat yang dilakukan oleh menteri-menteri itu dalam tahap yang wajar dan masih on the track dalam melakukan tugas-tugasnya," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (10/11/2021).

Berita Rekomendasi

Politikus Partai Gerindra itu menyebutkan, tidak ada aturan undang-undang maupun peraturan lainnya yang melarang para menteri untuk melakukan sosialisasi terkait pencalonan presiden.

Dasco pun berpendapat, kegiatan sejumlah menteri menjelang Pemilihan Presiden 2024 mendatang masih dalam tahap wajar dan tidak mengganggu kinerja mereka.

"Khusus menteri-menteri, saya pikir sampai dengan saat ini hal yang dilakukan masih dalam tahap wajar dan belum mengganggu kinerja atau jalannya kerja dariapada menteri-menteri tersebut," kata dia.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan, Presiden Joko Widodo tidak melarang menteri-menterinya untuk berupaya meningkatkan elektabilitas dan popularitas menjelang Pilpres 2024.

Muzani berpandangan, tidak ada masalah jika menteri-menteri di Kabinet Indonesia Maju memiliki niat untuk maju sebagai calon presiden atau wakil presiden pada Pilpres 2024 mendatang.

"Enggak ada masalah, artinya begini ya, Presiden memberi kebebasan kepada semua menterinya untuk melakukan menaikkan popularitas dan elektabilitas, dan saya kira sebagai sebuah proses demokrasi, ini cara yang sehat untuk memilih pemimpin-pemimpin," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (8/11/2021).

Seperti diketahui, sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju masuk ke dalam bursa capres/cawapres Pilpres 2024 berdasarkan sejumlah hasil survei.

Beberapa nama menteri yang masuk bursa antara lain Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Hasil survei

Lembaga Survei Independen Nasional (LSIN) merilis hasil survei terkait presepsi publik terhadap kepuasan publik atas kinerja para menteri Kabinet Indonesia Maju.

Hasilnya, sebanyak 54% responden menilai kinerja menteri kabinet Indonesia Maju baik, sedangkan terdapat 13% publik menilai kinerja mereka buruk.

"Kinerja Menteri Kabinet Indonesia Maju dinilai publik baik dengan presentase 54 %. Namun angka buruknya cukup tinggi yaitu 13% dan ini menjadi catatan tersendiri seharusnya bagi para menteri," kata Direktur Eksekutif LSIN, Yasin Mohammad dalam diskusi virtual, Sabtu (30/10/2021).

Dalam survei ini pula, ditemuakan lima kementerian yang dinilai public berkinerja baik.

Saat survei dilakukan, para responden diajukan pertanyaan menteri siapa dan kementerian apa yang kinerjanya paling baik dan paling buruk?

Baca juga: Survei Indikator: Perhatian Parpol Terhadap Krisis Iklim Masih Rendah

“Temuan survei LSIN menunjukkan bahwa terdapat 5 menteri terbaik kinerjanya menurut publik yaitu di urutan pertama diduduki Kemendikbud, kedua Kemen PUPR, ketiga, Kemenparekraf, keempat Kemenhan, dan kelima Kemenpora,” ujar Yasin Mohammad.

Sementara itu, lima menteri terburuk saat ini paling atas ditempati Kemensos, kedua, Kemenkes, ketiga Kemenkumham, keempat Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Kemenag.

Yasin menjelaskan, Kemendikbud menempati urutan pertama sebagai kementerian terbaik menurut responden dengan 9,0% disusul Kementerian PUPR dengan 8,4%. Selanjutnya ada Kemenparekraf dengan 7,5%, Kemenhan 6,0% dan Kemenpora 4,8% persen.

Menurut Yasin, Kemendikbud mendapat prespesi positif dari public karena banyak memberikan bantuan kepada siswa.

Baca juga: Survei Indikator: Mayoritas Gen Z dan Milenial Tahu Perubahan Iklim, Ini Mengejutkan!

"Kemendikbud banyak diberikan bantuan kepada masyarakat stimulus kepada siswa. Sedangkan Kemenpora diberikan hasil terbaik lantaran mencetak banyak prestasi dari para atlet," ungkapnya.

Sedangkan lima menteri terburuk yaitu Kemensos 20%, Kemenkes 17%, Kemenkum HAM 7% dan Kementerian Kelautan dan Perikanan 6%, serta Kemenag 5%.

Yusuf menjelaskan Kemensos dan Kemenkes diberikan rangking buruk oleh publik lantaran kasus korupsi yang pernah terjadi di kementerian tersebut.

"Tampaknya masih melekat oleh publik. Sementara Kemenkum HAM dinilai kinerja buruk oleh publik," bebernya.

Survei ini dilakukan dalam rentang waktu 8-15 Oktober 2021. Survei ini melibatkan 1.200 responden dari 34 Provinsi di Indonesia dengan metode pengambilan data melalui telepolling. Adapun margin of error sekitar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Hadir sebagai narasumber saat survey ini dirilis antara lain, Prof. Dr. Lili Romli, M.A (Peneliti Pusat Riset Politik, BRIN), Abdul Aziz, M.A ( Direktur Riset Dialektika Institute).

Dalam kesempatan itu, Direktur eksekutif LSIN Yasin Mohammad membeberkan, 51% responden menilai kinerja Jokowi-Ma’ruf Amin sudah baik.

Sementara, 4,5% responden menilai sangat baik, 6,9 cukup, 6,5% menilai buruk dan 2,9 menilai sangat buruk.

Hal ini menunjukkan ada tren penurunan kepuasan publik pada kinerja pemerintahan Presiden Jokowi di periode kedua masa kepemimpinannya.

Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Lili Romli pun menyebut, temuan survei LSIN ini dapat menjadi peringatan bagi pemerintah.

“Angka 51% ini cukup rendah, dan ini menjadi warning bagi pemerintahan Jokowi. Bisa saja ini dipengaruhi kinerja pemerintah juga kinerja masing masing menterinya,” ujar Prof. Lili.

Dukungan untuk Sandiaga

Ijtima Ulama dan Pemuda Islam Indonesia mendeklarasikan diri sebagai pendukung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno maju sebagai calon presiden (capres) 2024.

Deklarasi dukungan terhadap Sandiaga turut dihadiri oleh tokoh seperti Dedi Tuan Guru, Habib Fahiri, Masri Ikoni, Dede Ruba'i Misbahul Alam, Moh. Ahbab Hasbi, Habib Fahmi Alatas, Habib M. Reza Assegaf, Kana Kurniawan, Afandi Ismail, Yosse Hayatullah, Wizdan Fauran, dan Fahmi Faisal.

"Kami rasa Sandi merupakan calon pemimpin ke depan, Mudah-mudahan ini menjadi awal dalam menentukan masa depan bangsa Indonesia ke depannya," ujar salah satu deklarator, Dede Ruba'i, saat deklarasi berlangsung di Cipinang Campedak, Jakarta Timur, Selasa (9/11/2021).

Baca juga: Jaksa Agung Diserang Isu Poligami, Sahroni: Kinerja Pak Burhan Bagus, Wajar Jika Diserang

Menurut Dede, pihaknya mendukung Sandi lantaran dinilai punya program yang menyasar kaum milenial.

"Dan yang penting akidah akhlak sopan santun yang luar biasa membuat siapapun terpesona," tuturnya.

Dede berharap pada pemilihan yang akan datang, Sandi bisa menjadi orang yang populis dan digemari masyarakat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas