Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Duet Airlangga-Ganjar di 2024, Pengamat: Namanya Politik Bisa Sungguhan, Bisa Cuma Olah-olahan Saja

Partai Golkar membuka peluang menduetkan dan memberikan dukungan untuk Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di Pemilihan Presiden (PIlpres) 2024 mend

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Duet Airlangga-Ganjar di 2024, Pengamat: Namanya Politik Bisa Sungguhan, Bisa Cuma Olah-olahan Saja
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia - Ujang Komarudin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar membuka peluang menduetkan dan memberikan dukungan untuk Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di Pemilihan Presiden (PIlpres) 2024 mendatang. 

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurdin Halid menyebut, kelompok pendukung Ganjar sebagai calon presiden (capres) 2024 tidak perlu khawatir Ganjar tidak diusung menjadi capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). 

Nurdin menyebut, membuka peluang untuk mengusung Ganjar untuk menjadi pasangan Airlangga Hartarto di Pilpres 2024

Menanggapi hal itu, Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin menilai, bahwa apa yang disampaikan Nurdin Halid merupakan pernyataan pribadi bukan mewakili Golkar.

Namun, Ujang menilai bisa saja duet Airlangga - Ganjar bisa cocok untuk dipasangkan di Pilpres 2024.

"Itu pernyataan pribadi Nurdin Halid, Tidak mewakili Golkar. Namun pernyataan tersebut bisa saja klop (cocok) jika Ganjar ditarik jadi cawapres. Karena jika jadi capres dari Golkar kan sudah ada Airlangga," kata Ujang saat dihubungi Tribunnews, Jumat (12/11/2021).

Baca juga: Ganjarist Tak Masalah Jika Jagoannya Tak Diusung PDIP di Pilpres 2024: Partai Lain Oke Sajalah

Meski begitu, Ujang menyebut jika Ganjar yang dicapreskan oleh Golkar, maka hal tersebut merupakan langkah konyol. 

Berita Rekomendasi

"Jadi jika masuk Golkar, mungkin tempatnya jadi cawapresnya Airlangga. Dan wacana itu sah saja dan bagus-bagus saja. Semua ini kan masih serba kemungkinan," tambah Ujang.

Ujang pun menyebut, seandainya Ganjar jadi merapat ke Partai Golkar dan menjadi cawapresnya Airlangga, hal itu akan menjadi menarik. 

Pasalnya, Ganjar yang kader PDIP yang juga memiliki elektabilitas lumayan, meski tak didukung partainya sendiri.

"Bisa saja jika PDIP tak mencalonkan Ganjar di Pilpres, maka Golkar siap tampung tuk jadi cawapresnya Airlangga. Karena jika tak ditampung, maka Ganjar bisa gagal ikut kontestasi Pilpres 2024 nanti," ujar Ujang.

Namun demikian, Ujang mengatakan apa yang disampaikan Nurdin Halid bisa saja hanya untuk membesarkan hati Ganjar.

"Namanya politik. Bisa sungguhan. Bisa juga cuma olah-olahan saja," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas