Jokowi Cari Hari Baik untuk Pelantikan Jenderal Andika Perkasa, Mungkinkah Rabu 17 November 2021?
Terkait kemungkinan pelantikan Jenderal Andika disertai dengan kocok ulang atau reshuffle kabinet, Jokowi mengatakan ia belum memikirkan rencana itu.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa pelantikan Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI akan dilakukan pada pekan depan. Namun, Jokowi belum memastikan kapan tanggal pelantikan tersebut.
Ia beralasan masih mencari hari baik untuk pelantikan itu.
"Minggu depan, harinya baru dicari hari baik. Minggu depan Insyaallah," kata Jokowi usai menghadiri acara HUT Partai NasDem di daerah Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (11/11/2021).
Selama ini Jokowi memang terkenal dengan kebiasaannya melakukan kebijakan strategis pada hari baik sesuai penanggalan Jawa.
Mantan Wali Kota Surakarta itu kerap mengambil keputusan penting seperti reshuffle kabinet pada Rabu. Rabu nya pun Rabu Pon atau Rabu Pahing.
Dalam catatan Tribun Network, dari kepemimpinan periode 2014-2019 setidaknya ada dua hari yang menjadi momentum Jokowi mengumumkan reshuffle yakni Rabu Pahing dan Rabu Pon.
Dari lima kali reshuffle, empat reshuffle dilakukan pada periode 2014-2019, sisanya periode sekarang.
Reshuffle pertama diumumkan Jokowi pada 12 Agustus 2015, Rabu Pon.
Reshuffle kedua juga dilakukan pada Rabu Pon, tepatnya 27 Juli 2016.
Baca juga: Jokowi Lantik Andika Perkasa Sebagai Panglima TNI Pekan Depan
Dua tahun kemudian, reshuffle kabinet diumumkan pada 17 Januari 2018, Rabu Pahing.
Beberapa bulan kemudian, 15 Agustus 2018, Jokowi kembali melakukan reshuffle kabinet, lagi-lagi pada Rabu Pahing.
Reshuffle kabinet pertama pada periode kedua kepemimpinan Jokowi diumumkan pada 22 Desember 2020, yang jatuh pada Selasa Pahing.
Saat itu Jokowi memperkenalkan enam menteri barunya. Namun pelantikan keenam menteri itu digelar pada Rabu Pon, 23 Desember 2020.
Pada April 2021 Jokowi kembali mengambil keputusan penting dalam kabinetnya pada hari Rabu, tepatnya Rabu, 28 April 2021.
Nadiem Makarim dan Bahlil Lahadalia resmi mengemban jabatan baru di Kabinet Indonesia Maju. Mereka berdua dilantik Jokowi sebagai Mendikbud-Ristek dan Menteri Investasi dalam 'reshuffle kabinet mini' tersebut.
Menilik kebiasaan Jokowi itu, bukan tidak mungkin pelantikan Jenderal Andika akan dilakukan pada Rabu 17 November 2021. Sesuai penanggalan Jawa, hari itu bertepatan dengan Rabu Pahing.
Sementara itu terkait kemungkinan pelantikan Jenderal Andika disertai dengan kocok ulang atau reshuffle kabinet, Jokowi mengatakan ia belum memikirkan rencana itu.
Menurutnya, tidak ada rencana perombakan menteri dalam waktu dekat. Termasuk kemungkinan masuknya Partai Amanat Nasional menjadi anggota Kabinet Indonesia Maju (KIM).
"Reshufflenya belum berpikir ke arah sana," katanya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga belum menentukan pilihan soal juru bicara pengganti Fadjroel Rachman yang ditugaskan menjadi Duta Besar Indonesia untuk Kazakhstan dan Tajikistan.
Jokowi mengatakan untuk sementara ia akan berbicara ke publik tanpa perantara.
"Belum, diri sendiri saja," tutur Jokowi.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menunjuk Jenderal Andika Perkasa sebagai panglima baru TNI untuk menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang pensiun pada bulan ini.
Baca juga: Soal Isu Perpanjangan Masa Jabatan Jenderal Andika, Pengamat Sebut Harus Melalui Revisi UU TNI
Jokowi telah mengirim nama Andika ke DPR untuk meminta persetujuan. DPR pun telah bulat menyetujui Andika sebagai pemimpin baru TNI.
Andika bakal menjadi Panglima TNI hingga akhir 2022 karena akan memasuki pensiun.
Andika merupakan lulusan akademi militer (Akmil) 1987.
Dia seangkatan dengan Letjen TNI Muhammad Herindra yang kini menjadi Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) mendampingi Prabowo Subianto.
Sebagai perwira tinggi TNI AD, pria kelahiran Bandung 21 Desember 1964 itu memiliki karier cemerlang. Selepas lulus dari Akmil, Andika dipercaya menjadi Komandan Peleton Grup 2/Para Komando Kopassus.
Andika kemudian banyak menghabiskan kariernya di korps baret merah itu. Pada 2002 ia menjadi Komandan Batalyon 32/Apta Sandhi Prayuda Utama, Grup 3/Sandhi Yudha, Kopassus.
Saat itu Andika membuat catatan gemilang dengan menangkap Omar Al-Faruq, terduga teroris pimpinan Al-Qaeda.
Selain di Kopassus Andika juga pernah berkarier di Badan Intelijen Strategis (BAIS) Kodiklat TNI-AD.
Pada 2013 Andika mendapat promosi jabatan bintang satu dengan menjadi Kepala Dinas Penerangan TNI-AD. Kariernya kian moncer ketika Jokowi dilantik menjadi Presiden pada 2014.
Kala itu Andika ikut dipromosikan menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres).
Dua tahun berselang Andika diangkat menjadi Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura.
Ia kemudian kembali mendapat promosi jabatan pada Januari 2018 dengan menjadi Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad).
Hanya beberapa bulan menjadi Dankodiklat, Andika dipromosikan menjadi Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada Juli 2018.
Dan setelah 4 bulan menjadi Pangkostrad, bintang di pundak Andika kembali bertambah. Ia diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Darat menggantikan Jenderal Mulyono yang memasuki masa pensiun.(tribun network/fik/dod)