Jokowi Sebut Indonesia Jadi Negara Berkembang Pertama yang Selenggarakan Presidensi G 20
Hadiri HUT Nasdem, Jokowi Sebut Indonesia Jadi Negara Berkembang Pertama yang Selenggarakan Presidensi G 20.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan angin segar di tengah ketidakpastian kapan berakhirnya pandemi.
Jokowi mengabarkan mulai 1 Desember 2021 hingga awal November 2022, Indonesia akan menjadi tuan rumah di KTT G20 mendatang.
Dengan posisi sebagai ketua ini, Jokowi menyebut setidaknya akan menyelenggarakan kurang lebih 150-an pertemuan dengan berbagai perwakilan negara.
Pada pertemuan yang nantinya akan diselenggarakan di berbagai wilayah Indonesia ini, banyak pembahasan yang akan disampaikan.
Baik itu urusan keuangan, urusan iklim, urusan digital ekonomi maupun urusan lain-lainnya.
Baca juga: Jokowi Sebut Banyak Pimpinan Negara Besar Datang Kepadanya dalam KTT G20 dan COP26, Ada Apa?
Baca juga: Jelang KTT G20, Kemenperin Gelar RCID Bahas Isu Prioritas Industri
Ini yang nantinya diharapkan dapat mendongkrak pemulihan ekonomi dan sumber daya masyarakat.
Informasi ini disampaikan oleh Jokowi saat menghadiri acara perayaan Hari Ulang Tahun ke-10 Partai Nasional Demokrat yang disiarkan secara daring melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (11/11/2021).
Kebanggan lain, kata Jokowi, Indonesia adalah negara berkembang pertama yang menjadi presidensi G 20.
Oleh sebab itu, kesempatan ini harus bisa dimanfaatkan dengan maksimal oleh seluruh komponen bangsa.
Demi mendongkrak Indonesia menjadi negara yang lebih baik lagi.
"Perlu saya sampaikan, Indonesia adalah negara berkembang pertama yang menjadi presidensi G 20."
"Oleh sebab itu posisi strategis seperti ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya, karena betul-betul kita duduk setara dengan negara-negara maju."
Baca juga: RI Terima Keketuaan G20 Bidang Ketenagakerjaan dari Presidensi Italia
"Bagaimana kita bisa mendongkrak bagaimana kita bisa memanfaatkan posisi ini untuk kepentingan nasional. Tidak ada yang lain selain kepentingan nasional kita," kata Jokowi.
Hal ini dikatakan Jokowi, mengingat pada pertemuan (KTT) G20 di Roma, Italia pada 30-31 Oktober 2021 sebelumnya, banyak sekali permintaan pertemuan bilateral dari negara-negara lain.
Bahkan juga permintaan bilateral dari negara maju sekalipun.
Sehingga, ini merupakan kebanggaan Indonesia untuk dapat menjadi inspirator bagi negara-negara berkembang lainnya.
"Ada yang saya rasakan yang berbeda kalau dibandingkan dengan samit dengan KTT-KTT sebelumnya."
"Di pertemuan itu, banyak sekali permintaan bilateral, banyak sekali permintaan pertemuan bilateral dari negara-negara lain, negara-negara yang hadir saat itu."
Baca juga: Putra Mahkota Abu Dhabi MBZ Bakal Kunjungi Indonesia, Jadi Tamu KTT G20 Tahun Depan
Baca juga: Menlu RI: Fokus Utama Presidensi G20 Indonesia Soal Inklusivitas
"Kemudian yang kedua banyak sekalian secara mendadak baik waktu saya berdiri maupun saya duduk, (mereka) datang kepada saya, dan itu adalah negara-negara besar, (bahkan) kepala negara yang datang," terang Jokowi.
Hal ini, menurut Jokowi, merupakan suatu kehormatan bagi negara Indonesia dalam memegang presidensi G 20 nanti.
"Perbedaan itu yang saya rasakan, tetapi yang menurut saya lebih penting adalah sebuah kehormatan Indonesia untuk menjadi presidensi menjadi ketuaan G 20."
"Dan nanti kita akan menyelenggarakan KTT nya di Indonesia di Pulau Bali dan juga di kota-kota lain selain Bali," tandas Jokowi.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)