Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi: Banjir di Sintang Akibat Daerah Tangkapan Hujan yang Rusak Berpuluh-puluh Tahun

Jokowi bahkan mengatakan kerusakan lingkungan di daerah tersebut telah terjadi bertahun-tahun.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Jokowi: Banjir di Sintang Akibat Daerah Tangkapan Hujan yang Rusak Berpuluh-puluh Tahun
Tangkap layar akun YouTube Kompas TV
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan Jalan tol Serang-Panimbang seksi I, Selasa (16/11/2021) pagi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan banjir yang mengenangi Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, terjadi karena adanya kerusakan lingkungan di area tangkapan hujan.

Jokowi bahkan mengatakan kerusakan lingkungan di daerah tersebut telah terjadi bertahun-tahun.

Sehingga mengakibatkan Sungai Kapuas meluap ke wilayah sekitar saat hujan lebat.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi usai meresmikan jalan tol Serang-Panimbang seksi 1 ruas Serang-Rangkasbitung di Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (16/11/2021).

"Itu karena kerusakan catchment area, daerah tangkapan hujan, yang sudah berpuluh-puluh tahun. Ya itu yang harus kita hentikan karena memang masalah utamanya ada di situ," kata Jokowi.

Baca juga: Tanggapi Cuitan Fadli Zon Terhadap Jokowi Soal Banjir Sintang, Istana Pastikan Semua Berjalan Baik

Presiden pun berjanji akan segera memperbaiki daerah tangkapan hujan di sekitaran Sungai Kapuas.

Berita Rekomendasi

Jokowi juga mengatakan pemerintah akan membangun daerah persemaian serta melakukan penghijauan kembali di daerah tersebut.

"Kemudian ada penghijauan kembali di daerah-daerah hulu, di daerah-daerah tangkapan hujan, di catchment area, kita perbaiki. karena memang kerusakannya ada di situ," jelasnya.

Diketahui, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diterima dari BPBD setempat, warga Sintang yang mengungsi tersebar di 32 pos pengungsian yang dioperasikan BPBD.

Pos pengungsian tersebut didukung 24 dapur umum yang dioperasikan tim gabungan di bawah komando BPBD Kabupaten Sintang.

Data per Sabtu (13/11/2021) sekitar pukul 17.00 WIB, ribuan warga yang mengungsi itu berasal dari sembilan kecamatan yang terdampak banjir sejak 21 Oktober 2021 lalu.

Hingga saat ini, banjir masih menggenangi sejumlah wilayah Sintang, meskipun debit air sempat turun.

Kondisi ini membuat warga masih bertahan di tempat-tempat pengungsian.

BPBD Sintang juga telah mengoperasikan lima pos lapangan untuk melayani kebutuhan dasar warga seperti asupan makanan dan pelayanan kesehatan.

Kelima pos lapangan berada di kawasan Tugu Bambu, Pos Lantas, Media Center, Ujung Jembatan Kapuas dan Kantor Camat Sintang, sedangkan pos komando berada di Kantor BPBD Kabupaten Sintang.

Pos pengungsian maupun dapur umum tersebar di 12 kecamatan.

BPBD Sintang mencatat jumlah populasi terdampak, sebanyak 29.623 kepala keluarga atau 88.148 jiwa.

Masyarakat terdampak tersebut tersebar di 12 kecamatan, antara lain Kecamatan Kayan Hulu, Kayan Hilir, Binjai Hulu, Sintang, Sepauk, Tempunak, Ketungau Hilir, Dedai, Serawai, Ambalau, Sei Tebelian dan Kelam Permai.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas