Karier Meroket Calon KSAD Letjen Dudung, Keras ke FPI hingga Sikat Debt Collector di Jabodetabek
kiprah Letjen Dudung yang kariernya meroket, keras terhadap ormas Front Pembela Islam (FPI) hingga berantas debt collector di Jakarta.
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan melantik Letnan Jenderal (Letnan) TNI Dudung Abdurachman menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) di Istana Negara hari ini, Rabu (17/11/2021).
Dudung akan mengisi jabatan yang ditinggalkan Jenderal Andika Perkasa.
Dari informasi yang dihimpun Tribunnews.com, pelantikan Letjen Dudung menjadi KSAD rencananya akan digelar di Istana Negara pukul 14.30 WIB.
Berikut sederet kiprah Letjen Dudung yang kariernya meroket, keras terhadap ormas Front Pembela Islam (FPI) hingga berantas debt collector di Jakarta saat menjabat Pangdam Jaya.
Sejak 27 Juli 2020 Dudung naik pangkat menjadi Letnan Jenderal dengan tiga bintang di pundaknya.
Nama pria kelahiran Bandung, Jawa Barat tersebut sempat ramai diperbincangkan publik ketika ia bersikap keras terhadap FPI pada akhir 2020.
Dudung ketika itu, secara terang-terangan menginstruksikan prajuritnya untuk mencopot baliho organisasi FPI.
Baca juga: Live Streaming Pelantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di Istana Negara Rabu (17/11)
Instruksi ini diberikan Dudung tak lama usai Pemimpin FPI Rizieq Shihab kembali dari Arab Saudi pada November 2020.
Saat itu, spanduk Rizieq dan FPI bertebaran di berbagai penjuru Ibu Kota.
"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," kata Dudung menjawab pertanyaan wartawan usai apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).
Dudung menjelaskan, awalnya sejumlah petugas satpol PP sudah menurunkan baliho yang dipasang tanpa izin itu. Namun, pihak FPI justru kembali memasang baliho-baliho tersebut. Oleh karena itu, TNI turun tangan.
Selain soal spanduk, kepulangan Rizieq saat itu juga sempat menimbulkan kerumunan oleh massa pendukungnya. Padahal, kerumunan massa dilarang di masa pandemi Covid-19.
Dudung pun sempat mengusulkan agar organisasi FPI dibubarkan saja.
"Kalau perlu FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari. Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur, suka-sukanya sendiri," kata Dudung.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.