Menlu Retno Angkat 3 Poin Utama Soal Diplomasi Digital di ICDD
Menteri Luar Negeri Indonesia mengangkat tiga poin utama dalam konteks diplomasi digital penyelenggaraan International Conference on Digital Diplomacy
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI) Retno LP Marsudi mengangkat tiga poin utama dalam konteks diplomasi digital penyelenggaraan International Conference on Digital Diplomacy (ICDD), Selasa (16/11/2021).
Diantaranya terkait kepercayaan, kesenjangan hingga penanganan isu global.
“Diplomasi digital belum bisa menggantikan praktek diplomasi secara tatap muka. Namun, diplomasi digital akan tetap ada dan justru semakin berkembang," ujar Menlu dalam sambutan secara virtual.
Menlu berujar meningkatkan kepercayaan dalam diplomasi digital, yakni dengan membangun lingkungan digital yang kondusif, terbebas dari ancaman keamanan siber dan terjaganya privasi data.
Baca juga: Menlu AS dan Prancis Bahas soal Aktivitas Militer Rusia di Perbatasan Ukraina
Selain itu perlu dilakukan penjembatanan kesenjangan digital antarnegara dan di antara komunitas-komunitas dalam suatu negara.
Terakhir, mengoptimalkan penggunaan diplomasi digital untuk menangani berbagai isu global.
ICDD menghasilkan Bali Message on International Cooperation in Digital Diplomasi yang telah mengidentifikasi lima area fokus utama.
Baca juga: Menlu RI Apresiasi Dukungan Selandia Baru untuk Pacific Exposition 2021
Diantaranya terkait Kerangka Kebijakan Pemerintah untuk Mendukung Diplomasi Digital, Manajemen Krisis Melalui Diplomasi Digital, Manajemen Data untuk Mendukung Diplomasi Digital, Inovasi untuk Mendukung UKM, serta Peningkatan Kapasitas dan Inklusi Digital.
Diharapkan Bali Message dapat diimplementasikan secara sukarela oleh negara-negara yang berpartisipasi sesuai dengan kondisi, kebutuhan dan prioritas diplomasi digital masing-masing.
Baca juga: Pertemuan Menlu RI – Inggris di Jakarta Turut Bahas Isu Afghanistan dan Myanmar
Bali Message juga diharapkan bisa mendorong kolaborasi dalam memanfaatkan potensi diplomasi digital untuk kemajuan masyarakat dunia.