Desain Jembatan Gantung Kaca Pertama di Indonesia yang Akan Dibangun KemenPUPR, Ini Wujudnya
Jembatan kaca yang akan dibangun ini berada di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur, berikut desainnya.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Tiara Shelavie

Dari jembatan gantung kaca ini, pengunjung nantinya akan dapat menikmati pemandangan Gunung Bromo sekaligus memacu adrenalin.
Jembatan kaca yang dibangun ini hanya diperuntukan untuk pejalan kaki dan tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda dua.
Baca juga: Dinas Pariwisata dan Ekonomi DKI Akan Uji Coba Gelar Konser Musik Minggu Ini, Ini Pesan Wagub Ariza
Instagram Ditjen Bina Marga PUPR juga membagikan rancangan disesain jembatan kaca tersebut dalam bentuk video.
Jembatan tersebut ditaksir akan membutuhkan total anggaran Rp15 miliar.
Ditargetkan, pembangunan jembatan kaca yang dilakukan oleh Balai Geoteknik, Terowongan dan Struktur tersebut membutuhkan waktu 11 bulan di mulai tahun 2021 ini.
Material kaca yang digunakan buatan lokal, berlapis SGP disebut film interlayer ionik (SentryGlas Plus).
Selain itu, rangka jembatan akan diberi perlindungan double dengan galvanis untuk mencegah korosi.
Baca juga: WSBK di Sirkuit Mandalika Resmi Dimulai, Ajang Pemulihan Sektor Pariwisata dan Ekonomi
Baca juga: Bertahan di Tengah Pandemi, Pelaku Pariwisata Harus Inovasi Hingga Kolaborasi
KSPN Bromo-Tengger-Semeru
Kawasan wisata Bromo-Tengger-Semeru telah ditetapkan sebagai salah satu KSPN Prioritas atau 10 “Bali Baru” yang dikembangkan Pemerintah berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN direncanakan secara terpadu baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.
“Untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities dan event, baru promosi besar-besaran. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul."
Prinsipnya adalah merubah wajah kawasan dilakukan dengan cepat, terpadu, dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional,” kata Menteri Basuki, dikutip dari leman Bina Marga PU.

(Tribunnews.com/Tio)