Anggota DPR RI Minta Pemerintah Telusuri Penyebar Isu Pembubaran MUI, Sebut Bisa Ancam Persatuan
Anggota DPR RI Fraksi PKS Syahrul Aidi Maazat mengingatkan pemerintah untuk telusuri pihak penyebar isu meresahkan terkait pembubaran MUI.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Anggota DPR RI Fraksi PKS Syahrul Aidi Maazat mengingatkan pemerintah untuk berhati-hati menyikapi adanya isu publik terkait pembubaran Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Menurut Syahrul Aidi, isu ini sangat sensitif dalam kehidupan beragama dan bernegara.
Sehingga, dikhawatirkan berpotensi merusak keharmonisan kehidupan bernegara ke depannya.
"Penangkapan beberapa ulama akhir-akhir ini merisaukan kita."
"Kemudian ditambah lagi ada narasi yang berkembang agar MUI juga dibubarkan."
"Kita tidak tahu narasi seperti apa dan ending bagaimana yang diharapkan oleh oknum yang menghembuskannya. Menurut kita, ini berlebihan," kata Syahrul Aidi kepada Tribunnews.com, Senin (22/11/2021).
Baca juga: Pemerintah Diminta Waspadai Motif Penangkapan Ulama dan Isu Pembubaran MUI
Baca juga: Mahfud MD Buka Suara Soal Adanya Permintaan Pembubaran MUI, Sebut Permintaan itu Berlebihan
Untuk itu, pemerintah perlu menelusuri pihak penyebar isu meresahkan terkait pembubaran MUI.
Kerjasama dan dukungan antara pemerintah dan MUI sangat dibutuhkan.
"MUI itu harusnya diperkuat oleh pemerintah. Ulamanya diberi ruang untuk berkontribusi mengatasi persoalan bangsa. Masyarakat Indonesia masih ikut kata-kata ulama. Kita yakin itu," jelas Syahrul Aidi.
Mahfud MD Buka Suara Soal Permintaan Pembubaran MUI
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD turut menanggapi soal kabar penangkapan seorang anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang diduga melakukan tindak terorisme.
Mahfud MD meminta masyarakat untuk tidak terlalu berlebihan menunjukkan reaksinya.
Sehingga memicu munculnya banyak kontroversi yang terjadi di negera ini.
"Pastinya kita dibuat kaget dengan peristiwa penangkapan tiga teroris yang di antaranya ada yang merupakan oknum Majelis Ulama Indonesia."