Sepekan Dilantik, Jenderal Andika Mutasi 23 Perwira: Danjen Kopassus hingga Pangdam IM Diganti
Dalam SK, terdapat nama Letjen TNI Dudung Abdurachman yang dipromosikan dari Pangkostrad menjadi KSAD.
Penulis: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Baru saja dilantik, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa langsung melakukan perombakan orang di sejumlah jabatan tingkat perwira tinggi.
Sebanyak 23 perwira dari tiga matra dimutasi oleh Jenderal Andika Perkasa.
Mutasi dan promosi jabatan tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1029/XI/2021 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia.
SK tertanggal 17 November itu diteken Kepala Sekretariat Umum TNI Brigjen TNI Edy Rochmatullah atas nama Panglima Jenderal TNI Andika Perkasa.
Dalam SK, terdapat nama Letjen TNI Dudung Abdurachman yang dipromosikan dari Pangkostrad menjadi KSAD.
Baca juga: Panglima TNI Andika Perkasa Akan Menghadap Presiden Jokowi Soal Usulan Wanjakti Pangkostrad Baru
Ada juga Mayjen TNI Muhammad Hasan dari Danjen Kopassus dipromosikan sebagai Pangdam Iskandar Muda.
Hasan menggantikan Mayjen TNI Achmad Marzuki yang dimutasi sebagai Aster KSAD.
Berikut daftar lengkap 23 perwira TNI yang dimutasi Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa:
1. Letjen TNI Dudung Abdurachman dari Pangkostrad menjadi KSAD.
2. Letjen TNI Ganip Warsito dari Kepala BNPB menjadi Pati Mabes TNI AD (dalam rangka pensiun).
3. Mayjen TNI Suharyanto dari Pangdam V Brawijaya menjadi Kepala BNPB.
4. Mayjen TNI Nurchahyanto dari Aster KSAD menjadi Pangdam V Brawijaya.
5. Mayjen TNI Achmad Marzuki dari Pangdam IM menjadi Aster KSAD.
6. Mayjen TNI Muhammad Hasan dari Danjen Kopassus menjadi Pangdam Iskandar Muda.
7. Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa dari Dosen Tetap Unhan menjadi Danjen Kopassus.
8. Mayjen TNI Gregorius Henu Basworo dari Pa Sahli Tk III KSAD Bid Wassus dan LH menjadi Dosen Tetap Unhan.
9. Brigjen TNI Bahman dari Dirdiklat Pusterad menjadi Pa Sahli Tk III KSAD Bid Wassus dan LH.
10. Brigjen TNI Farid Makruf dari Danrem 132/Tadulako (Palu) Kodam XIII/Merdeka menjadi Dirdiklat Pusterad.
11. Brigjen TNI Toto Irwanto dari Waaster KSAD Bid Tahwil Komsos dan Bakti TNI menjadi Danrem 132/Tadulako (Palu) Kodam XIII/Merdeka.
12. Brigjen TNI Junaedi dari Kapoksahli Pangdam I/BB menjadi Waaster KSAD Bid Tahwil Komsos dan Bakti TNI.
13. Kolonel Arm Immer Hotma Partogi Butarbutar dari Kasrem 181/PVT (Sorong) Kodam XVIII Kasuari menjadi Kapoksahli Pangdam I BB.
14. Marsda TNI Budi Prasetyono dari Pa Sahli Tk III Bid Ekkudag Panglima TNI menjadi Staf Khusus KSAU.
15. Marsma TNI dr Didik Kestito dari Waka Puskes TNI menjadi Pa Sahli Tk III Bid Ekkudag Panglima TNI.
16. Marsma TNI M Daradjat dari Staf Khusus KSAU menjadi Waka Puskes TNI.
17. Marsma TNI Petrus H Sujatmoko dari Pa Sahli Tk II Poldagri Sahli Bid Polkamnas Panglima TNI menjadi Staf Khusus Panglima TNI.
18. Kolonel Tek Surip Suparjo dari Dirharsenban Koharmatau menjadi Pa Sahli Tk II Poldagri Sahli Bid Polkamnas Panglima TNI.
19. Brigjen TNI Eko Ganento Utomo dari Pa Sahli Tk II Bid Banusia Panglima TNI menjadi Pati Mabes TNI AD (dalam rangka pensiun).
20. Kolonel Arm Djonny Indramawan dari Kadep Faljuang Sesko TNI menjadi Pa Sahli Tk II Bid Banusia Panglima TNI.
21. Laksda TNI Suratno dari Tenaga Ahli Pengkaji Bid Wawasan Nusantara Lemhannas menjadi Pati Mabes TNI AL (dalam rangka pensiun).
22. Laksma TNI Tedjo Sukmono dari Deputi Bid Operasi Pencarian dan Pertolongan dan Kesiapsiagaan BNPP (Basarnas) menjadi Pati Mabes TNI AL (dalam rangka pensiun).
23. Kolonel Sus Arif Wicaksono dari Kasubdis Kermajiankum Diskumau menjadi Panitera Dilmaltama Mahkamah Agung.
Soal Pangkostrad
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan akan menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal rencana Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) terkait jabatan Panglima Komando Cadangan Strategis (Pankostrad) yang saat ini masih kosong.
Andika mengatakan setelah Wanjakti digelar baru akan ada usulan dari Mabes TNI tentang siapa-siapa saja Perwira Tinggi TNI yang dapat menempati jabatan tersebut.
Ia mengatakan, setelahnya Presiden Jokowi baru akan memutuskan siapa yang akan mengisi jabatan Pangkostrad baru.
"Pangkostrad baru, saya baru merencanakan untuk menghadap Presiden dulu supaya kita akan laporkan untuk rencana Wanjakti. Setelah itu mungkin baru akan ada arahan atau usulan dari kami yang nanti akan diputuskan oleh Presiden," kata Andika di Mabes Angkatan Laut pada Senin (22/11/2021).
Baca juga: Pengamat Militer: Saat Ini Dibutuhkan Pangkostrad yang Punya Kemampuan Network Centric Warfare
Seperti diketahui, jabatan Pangkostrad sebelumnya dijabat oleh Letjen TNI Dudung Abdurachman.
Saat ini jabatan Pangkostrad masih kosong selepas Jenderal TNI Dudung Abdurachman menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Tanggapan pengamat
Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertapati merespons terkait masih kosongnya jabatan Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) setelah Jenderal TNI Dudung Abdurachman resmi menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Ia menilai saat ini dibutuhkan sosok Pangkostrad yang memiliki kemampuan Network Centric Warfare.
Mantan anggota Komisi I DPR RI yang akrab disapa Nuning tersebut mengatakan Network Centric Warfare merupakan sistem pertahanan negara yang jauh lebih efektif dan efisien untuk hadapi ancaman militer dan non-militer.
"Jika kita lihat dari situasi kondisi sekarang dibutuhkan seorang Pangkostrad yang memiliki kemampuan Network Centric Warfare," kata Nuning saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (19/11/2021).
Selain itu, kata Nuning, dibutuhkan juga sosok Pangkostrad yang berpengalaman di bidang intelijen.
"Kemampuan dan pengalaman seorang Pangkostrad di bidang intelijen juga sangat dibutuhkan," kata Nuning.
Baca juga: Respons Menantu Luhut, Mantan Danpaspampres saat Diisukan Jadi Pangkostrad
Nuning menjelaskan Kostrad didirikan untuk menghadapi ancaman negara.
Berdasarkan Surat Keputusan Pangab Nomor: Kep/09/III/1985 tanggal 6 Maret 1985 tentang Pokok-Pokok Organisasi dan tugas Kostrad, kata dia, diatur bahwa Kostrad sebagai Komando Utama Pembinaan berkedudukan langsung di bawah KSAD.
Sedangkan sebagai Komando Utama Operasional, kata dia, Kostrad berkedudukan langsung di bawah Panglima TNI.
Baca juga: Menantu Luhut Disebut Jadi Pangkostrad, Ini 2 Sumber Kekayaan Terbesar Mayjen Maruli Simanjuntak
Selain itu, kata dia, Kostrad memiliki tugas pokok membina kesiapan operasional atas segenap jajaran Komandonya dan menyelenggarakan Operasi Pertahanan Keamanan tingkat strategis sesuai dengan kebijaksanaan Panglima TNI.
"Guna melaksanakan tugas tersebut Kostrad menyelenggarakan dan melaksanakan fungsi utama dalam pengembangan kekuatan, pertempuran dan administrasi, fungsi organik militer baik intelijen, operasi dan latihan, pembinaan personel, logistik, dan teritorial serta fungsi organik pembinaan dalam perencanaan, pengendalian dan pengawasan," kata dia.