Berkat Yayasan Erick Thohir, Kini Pemuda Tak Lagi Main Musik di Kebun Karet
Program social healing untuk membangun fasilitas umum (Fasum) terus digencarkan oleh Yayasan Erick Thohir.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Malvyandie Haryadi
![Berkat Yayasan Erick Thohir, Kini Pemuda Tak Lagi Main Musik di Kebun Karet](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/yayasan-erick-thohirr.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Program social healing untuk membangun fasilitas umum (Fasum) terus digencarkan oleh Yayasan Erick Thohir.
Salah satunya, kegiatan pembangunan di Desa Pangkalan Benteng, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Seorang warga yang juga penanggung jawab keberadaan panggung kreasi, Hendra Gunawan (38) mengatakan, keberadaan panggung kreasi di lingkungannya memberikan dampak positif.
Terutama, bagi para pemuda pemudi yang ada di 16 rukun tetangga (RT).
"Sekarang ini zamannya marak dengan penyalahgunaan narkoba hingga tindakan kriminalitas yang harus dikhawatirkan, khususnya bagi generasi muda kita," kata Hendra.
Baca juga: Erick Thohir: Lampung Jadi Alternatif Pembangunan Infrastruktur Pariwisata untuk Turis Lokal
Panggung kreasi, diharapkan dapat mengantisipasi terjadinya tindakan negatif dalam kehidupan bermasyarakat.
Sebab, selama ini para pemuda di desa yang mayoritas berprofesi sebagai buruh bangunan dan kayu karet ini, acap kali menjadikan kebun karet sebagai lokasi berkumpul.
Walau untuk sekedar untuk bermain musik atau sekedar senda gurau saja.
Kebun karet yang tidak terlalu luas dan berada di pinggir jalan utama desa, sudah hampir 6 tahun menjadi objek para pemuda menghabiskan waktu malamnya.
Dan karena situasi kebun yang gelap itu lah, kemudian kata Hendra memunculkan persepsi negatif oleh warga yang sedang melintas.
Baca juga: Erick Thohir: Pesantren Miliki Peran Penting Dalam Pembangunan
"Sekarang ini, kita sudah sampaikan kepada anak anak remaja Karang Taruna, kalau sekarang nih sudah ada tempat berkumpul yang dibantu dari Yayasan Erick Thohir,"ucapnya sembari menjelaskan kondisi lokasi yang sudah dilengkapi penerangan.
Hendra menjelaskan, dipilihnya desa Pangkalan Benteng ini, setelah tim E Troopers Yayasan Erick Thohir melakukan pengamatan dan menerima informasi akan kebutuhan Fasum yang diperlukan.
Ia juga mengungkapkan, warga desa sejak awalnya memang memiliki keinginan untuk membuat satu tempat berkumpul bagi warganya.
"Memang kita ada keinginan untuk membuat model seperti ini. Tetapi, untuk iuran atau patungan antar warga sangat berat, apalagi di masa pandemi sekarang ini,"ungkap anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) mitra kerja kepala desa.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.