300 Orang Hadiri Rakor Tahunan Paguyuban Jawa Tengah di TMII
Hari ini kita ada rakor Paguyuban Jawa Tengah, ini merupakan program kerja dari PJT periode kepengurusan 2017-2022. Tema kita sesuai dengan program
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suasana pagi ini cerah, sinar matahari terpantul dari danau yang terdapat di sebelah utara Anjungan Jawa Tengah, di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Sabtu (27/11).
Sejumlah pria berkemeja batik memasuki Anjungan tersebut secara terus menerus.
Mereka berkumpul di bangunan khas daerah Jawa Tengah yang dihiasi pilar-pilar kayu yang kerap disebut dengan Joglo.
Selain mereka, terlihat pula sejumlah pria dan perempuan yang mengenakan pakaian adat Jawa Tengah.
Untuk lelaki, surjan menjadi atasan, sementara jarik menjadi bawahan. Busana mereka dilengkapi dengan blangkon di kepala, selop di kaki, serta beberapa aksesoris pelengkap seperti sabuk, stagen, hingga keris di pinggang mereka.
Untuk perempuan, mereka mengenakan kebaya yang dipadukan jarik dan hijab. Warna pakaian mereka didominasi warna merah.
Mereka adalah para peserta rapat koordinasi (rakor) tahunan dari Paguyuban Jawa Tengah (PJT).
Sekretaris Jenderal PJT Frahma Alamiarso mengungkap acara kali ini bertrma 'Optimalisasi Sinergitas dan Komitmen Paguyuban dan Komunitas dalam Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Unggul melalui Program Kerja yang Produktif dan Bermanfaat'.
Baca juga: Respon Paguyuban Kusir Andong dan Pedagang Soal Rencana Pembatasan 2 Jam Kunjungan di Malioboro
"Hari ini kita ada rakor Paguyuban Jawa Tengah, ini merupakan program kerja dari PJT periode kepengurusan 2017-2022. Tema kita sesuai dengan program kerjanya pak Jokowi yang periode kedua ini fokus kepada peningkatan sumber daya manusia. Kita sesuaikan karena memang kita memang mendukung program kerja mereka," ujar Frahma, di lokasi kepada Tribunnetwork, Sabtu (27/11/2021).
Frahma yang mengenakan batik lengan panjang warna merah ini menyebut acara rakor tersebut diikuti 300 orang peserta dari seluruh Jawa Tengah dan seluruh Indonesia.
Menurutnya paguyuban-paguyuban provinsi yang ada di seluruh Indonesia, selain dari kota-kota yang ada di Jawa Tengah juga turut diundang.
Tercatat ada 20 paguyuban provinsi yang hadir pada hari ini. Tak hanya itu, Frahma mengatakan pihaknya juga mengundang anggota DPR, DPD, dan tokoh masyarakat yang merupakan orang-orang Jawa Tengah yang ada di perantauan.
"Kita kan butuh kolaborasi dengan mereka untuk kerjasama di program kerjanya nanti. Ini representasi warga Jawa Tengah yang ada di perantauan dari 35 kabupaten," katanya.
Selain menggelar rakor tahunan, Frahma menyebut acara kali ini turut merayakan hari ulang tahun (HUT) PJT ke-26. PJT sendiri diketahui lahir pada 6 November 1995 silam.
"Hingga HUT PJT ke-26 itu kita sudah berganti kurang lebih enam kali kepengurusan. Ini kepengurusan yang keenam untuk PJT," pungkasnya.