Bertemu Kardinal Suharyo, Muhaimin Iskandar Bahas Refleksi Natal hingga Papua
Menurut Gus Muhaimin, pihaknya bakal mengundang berbagai tokoh bangsa untuk turut menghadiri refleksi Natal dan Tahun Baru tersebut.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar menyambangi kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) yang berada di Jalan Cikini II, Jakarta Pusat, Senin (29/11/2021).
Kedatangan Gus Muhaimin disambut langsung oleh Ketua KWI sekaligus Uskup Agung Keuskupan Agung Jakarta, Mgr Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo.
“Saya bersyukur dan berterimakasih kepada bapak Kardinal yang telah memberikan waktu kepada kami untuk bisa bersilaturahmi dan menyampaikan berbagai hal. Sudah lama sebetulnya kami ingin bersilaturahmi tapi karena pandemi tertunda-tunda,” kata Gus Muhaimin.
Monsignor (baca Monsinyur) Ignatius Kardinal Suharyo merupakan uskup Agung Kakarta, merangkap pemimpin gereja Katolik Indonesia.
Kata monsignor sendiri merupakan bentuk apokope dari kata Italia monsignore, dari frasa Prancis mon seigneur, yang berarti "tuanku". Gelar ini biasa disingkat Mgr, Msgr, atau Mons.
Ada tiga agenda dan tujuan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyambangi KWI.
Pertama, Gus Muhamin mengundang Kardinal Suharyo beserta jajaran KWI lainnya untuk menghadiri undangan Refleksi Natal dan Tahun Baru yang akan digelar PKB pada 21 Desember mendatang.
Baca juga: Temui Ketua KWI, Muhaimin Tekankan Soal Kesatuan dan Persatuan Antar Umat Jelang Hari Raya Natal
“Tujuan kami pertama mengundang Bapak Kardinal dan bapak-bapak dari KWI untuk bisa membantu menyukseskan acara Refleksi Natal. Setidaknya jika bapak Kardinal bisa hadir sangat membahagiakan,” tutur Gus Muhaimin.
Menurut Gus Muhaimin, pihaknya bakal mengundang berbagai tokoh bangsa untuk turut menghadiri refleksi Natal dan Tahun Baru tersebut.
Ia berharap refleksi tersebut menjadi media untuk mempererat tali persatuan dan kesatuan bangsa dari berbagai latar agama, suku maupun budaya.
“Sudah lama kami ingin mengundang para tokoh-tokoh agama unetuk bersama-sama refleksi hubungan antar agama, antar keyakinan, dan penguatan semangat kebangsaan," kata Muhaimin.
Ia menambahkan,"Ujian demi ujian yang telah menimpa kita sebagai suatu bangsa semakin mematangkan kita sebagai kekuatan yang saya yakin dan optimis persatuan dan kesatuan kita semakin natural, fungsional, mengakar dan tidak mudah tergoyahkan."
Kedua, Gus Muhaimin hadir di KWI untuk mendiskusikan ragam isu kebangsaan, salah satunya terkait kekerasan di Papua.